Dorong Petani Jeruk Naik Kelas, BRI Kucurkan Modal dan Berikan Pendampingan Usaha

8 Desember 2021, 13:41 WIB
Direktur Utama BRI bersama Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi klaster petani Jeruk “Al Barokah” di Desa Tugu Mukti, Cisarua, Bandung, Jawa Barat yang menjadi binaan BRI /Dok BRI

JURNAL MEDAN - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mendorong sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan membantu petani komoditas jeruk untuk ‘naik kelas’.

Hal ini juga ditandai dengan keberadaan salah satu pemberdayaan klaster jeruk binaan BRI yang sukses meningkatkan ekosistem agribisnis komoditas jeruk hingga membantu petani untuk melakukan pengelolaan pencatatan keuangan.

Ini sekaligus menjadi kado bagi Bank BRI yang akan menginjak usai 126 tahun pada 16 Desember 2021 mendatang.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Insan Pers! BRI Gelar Fellowship Journalism. Ini Syarat dan Link Pendaftarannya

Salah satu klaster usaha petani jeruk binaan BRI yang cukup sukses adalah “Al Barokah” di Desa Tugu Mukti, Cisarua, Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, Direktur Utama BRI Sunarso memuji klaster usaha petani jeruk bernama “Al Barokah” di Desa Tugu Mukti, Cisarua yang bisa meningkatkan hasil panennya secara konsisten.

Didukung kondisi alam yang mendukung, klaster binaan BRI ini berhasil meningkatkan hasil panen hingga 2-3 ton per perkan sejak 2016.

Baca Juga: Kunjungi Petani Jeruk Binaan BRI di Cisarua Bandung, Menteri BUMN Erick Thohir Yakin Petani Akan Naik Kelas

Salah satu dukungan BRI pada klaster ini adalah dengan melakukan modernisasi melalui mesin grading.
“Untuk meningkatkan produk UMKM ini, perlu ada mesin grading dan sortasi. Kita bantu dengan datangkan mesin grading. Jangan khawatir itu (mesin grading) bukan impor tapi buatan Cimahi,” kata Sunarso, Minggu, 5 Desember 2021.

Bantuan mesin grading yang dikucurkan BRI ini membuat mekanisme sortir menjadi lebih efisien. Tidak hanya itu, BRI juga melakukan intervensi dengan memberi dukungan pelatihan usaha untuk mendorong daya saing pelaku usaha agar bisa terus naik kelas.

Baca Juga: Tanggap Bencana, BRI Kerahkan Mobil Evakuasi dan Bangun Posko Bantuan Bagi Pengungsi Erupsi Gunung Semeru

Pelatihan usaha yang dilakukan untuk menambah nilai tambah (value added) dalam komoditas yang dihasilkan petani. Penguatan kelembagaan petani juga diberikan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih profesional, baik dari teknis budidaya sampai pemasaran dan pengelolaan organisasi.

Selain itu, pelaku usaha diberikan pendampingan dalam hal pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan merupakan hal yang esensial bagi pelaku usaha untuk mendapatkan akses modal. Dengan pencatatan keuangan yang profesional, pelaku usaha bisa mendapatkan kredit modal kerja.

Sebagai bank yang fokus pada UMKM, BRI turut serta memberikan akses pembiayaan pada sektor buah jeruk. Hingga Oktober 2021, penyaluran pembiayaan pada sektor pertanian jeruk telah menembus Rp984 miliar atau tumbuh 10,3% Year to Date (YtD).

Baca Juga: Suporter PSMS Sambut Kedatangan Syaiful Indra Cahya: Ini Medan Ya Lae, Disini Rap-Rap, Bukan Kasih Keras

“Petugas BRI juga aktif mendampingi kegiatan usaha petani, termasuk dalam akses ke layanan digital BRI yang sudah semakin cepat, mudah dan aman. Dengan pendampingan ini, petani dapat memonitor langsung aktivitas usahanya hanya dari gawai,” tutup Sunarso.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler