Sinopsis Drakor Tunnel Episode 2 Kamis 16 September 2021 di NET TV: Park Kwang Ho Terdampar ke Masa Depan

15 September 2021, 20:43 WIB
Sinopsis Drakor Tunnel Episode 2, Kamis 16 September 2021 di NET TV: Park Kwang Ho Terdampar ke Masa Depan /Tangkapan Layar/instagram.com/drama_nettv

JURNAL MEDAN - Sinopsis drama Korea (Drakor) Tunnel episode 2 Kamis 16 September 2021 jam 19.00 WIB di NET TV melanjutkan kisah Park Kwang Ho yang terdampar ke masa depan.

Tepatnya Park Kwang Ho berada ditahun 2016, beda tiga dekade dari masa Park Kwang Ho yang memburu pembunuh berantai di sebuah terowongan pada tahun 1986.

Sebelumnya, Park Kwang Ho yang pingsan setelah dipukul benda tumpul oleh pelaku pembunuhan berantai mulai mengerakkan tangannya.

Baca Juga: Sinopsis Drakor Tunnel Episode 1 Rabu 15 September 2021 di NET TV: Park Kwang Ho Buru Pembunuh Berantai

Park Kwang Ho mulai sadar dan berusaha bangkit. Park Kwang Ho melihat sekelilingnya dan bertanya-tanya kemana perginya pelaku pembunuhan berantai yang hampir ditangkapnya itu.

Park Kwang Ho yang terlihat lemah berjalan gontai menuju mulut terowongan. Park Kwang Ho menyadari dirinya tidak bisa melihat wajah pelaku tadi dan merasa sangat kesal.

Park Kwang Ho sudah sampai dimulut terowongan. Dirinya dibuat heran karena mulut terowongan ditutupi kabut yang sangat tebal. Hal itu jauh berbeda, tidak seperti saat dia datang.

Baca Juga: CATAT! Ini Detail Aplikasi yang Tidak Bisa Diakses Pakai Kuota Internet dari Kemendikbud Ristek

Park Kwang Ho terus berjalan sambil memegangi kepalanya yang berdarah. Semakin Park Kwang Ho menelusuri terowongan itu, suasananya semakin berubah.

Park Kwang Ho melintasi jalan raya yang ada dihadapanya. Tiba-tiba sebuah mobil mengerem dengan kuat. Ternyata mobil itu hampir menabrak Park Kwang Ho.

Park Kwang Ho yang kesal langsung memarahi pengemudi yang meruoakan seorang anak muda. Dia meminta anak muda tersebut untuk keluar dari mobilnya. Anak muda itu ketakutan dan menginjak kuat gas dan meninggalkan Park Kwang Ho.

Baca Juga: Tim eSport FF, ML, PUBG, dan PES Buruan Daftar! Piala Presiden Esports Oktober 2021, Ini Fakta Menariknya

Park Kwang Ho terus berjalan menuju kantor polisi. Dia tidak menyadari keadaan yang telah berubah.

Park Kwang Ho yang masih lemah berbaring di sofa dan memangil Jeon Sung Shik. Tapi tidak ada tanggapan.

Park Kwang Ho melihat orang asing dimeja tempat kerjanya. Dia menegur orang asing itu. Tetapi tidak direspon karena sedang menggunakan earphone.

Baca Juga: Sutradara Terpaksa Menikahi Tuan Muda Ungkap Alasan Sebenarnya Karakter Anita Diganti Alessia Cestaro

Orang asing tersebut sedang membaca 'Laporan Pembunuhan Seorang Perawat Dengan Tersangka Jung Ho Young'.

Orang asing tersebut memarahi Park Kwang Ho yang ikut melihat dokumen tersebut. Orang asing itu bertanya apa yang bisa dia bantu. Park Kwang Ho justru heran dan menanyakan siapa orang asing tersebut.

Orang asing itu lantas memperkenalkan dirinya sebagai Letnan Kim Sun Jae. Tapi Park Kwang Ho menganggapnya pasien Rumah Sakit yang kabur.

Baca Juga: Free Fire Max Rilis 28 September 2021, Buruan Raih Hadiah Cyber Max Loot Box Serta Max Raychaser Bundle

Park Kwang Ho menarik Kim Sun Jae agar pergi dari kantor polisi. Tapi Kim Sun Jae meminta untuk dilepaskan dan mengatakan kalau Park Kwang Ho bisa dipidana karena menghalangi keadilan.

Park Kwang Ho tidak menghiraukannya dan malah mengunci Kim Sun Jae diluar. Park Kwang Ho menelpon ketua tim untuk melanjutkan penyelidikan, tapi nomor itu salah sambung karena nomor yang dituju dimiliki seorang wanita.

Park Kwang Ho yang melihat kertas keluar dari fotocopy-fax. Dia melihat surat perintah mutasi atas nama Park Kwang Ho yang lahir tahun 1988. Park Kwang Ho bingung karena sekarang masih tahun 1985.

Baca Juga: Viral Pengusaha Beri Kado Ultah Anak 2 Tahun Mobil Sport Seharga Rp1,2 Miliar, Berharap Jadi Hafiz Quran

Park Kwang Ho lanjut membaca surat tersebut dan menemukan kalau Park Kwang Ho yang kemudian dinamai Park Kwang Ho 88 dimutasi semenjak tanggal tanggal 05 Desember 2016. Park Kwang Ho semakin dibuat bingung membaca surat tersebut.

Kim Sun Jae yang berhasil membuka pintu meminta Park Kwang Ho untuk berhenti dan pergi dari kantor polisi. Kim Sun Jae mencoba menarik Park Kwang Ho tetapi dia kalah cepat dan malah kena borgol oleh Park Kwang Ho.

Park Kwang Ho menemukan senter dan pergi meninggalkan Kim Sun Jae. Dia kembali dibuat heran karena yang dilihatnya gedung pencakar langit mengelilingi kota.

Baca Juga: Pencairan BSU Rp 1,8 Juta Belum Ada Kejelasan dari Kemendikbud, Bagaimana Nasib Guru Honorer dan Non PNS?

"Malam itu dunia yang kutinggali ini berubah total," ucap Park Kwang Ho

Keesokan harinya, kantor polisi sudah kedatangan tim yang biasanya menangani kasus pembunuhan.

Ketua tim itu bernama Jeon Sung Shik dan dua rekan lainnya bernama Song Min Ha dan Kwak Tae Hee. Mereka heran melihat Kim Sun Jae yang teridur dengan tangan yang diborgol.

Park Kwang Ho yang ikut menginap di kantor polisi melepaskan borgol di tangan Kim Sun Jae. Dia mengerutu kalau Kim Sun Jae mengaku sebagai seorang Letnan dan meminta untuk mengusirnya.

Semua orang yang berada disana dibuat heran dengan ucapan Park Kwang Ho. Mereka meminta agar Park Kwang Ho memperkenalkan diri.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Liga Champions Liverpool VS AC Milan: Poling: 48 Persen Jagokan The Reds

Park Kwang Ho lagi-lagi dibuat bingung. Dia menyebutkan namanya dan Song Min Ha memyebutnya sebagai 'maknae' alias juniornya.

Park Kwang Ho yang kesal langsung mengerutu kepada Song Min Ha kalau dia bukanlah maknaenya.

Ketua Jeon Sung Shik menyadari kalau Park Kwang Ho adalah polisi yang dimutasi ke tempatnya saat ini.

Semua orang menyambut Park Kwang Ho sebagai anggota baru, tapi Park Kwang Ho tetap kekeuh kalau dia memang Park Kwang Ho tapi bukan Park Kwang Ho yang dimutasi.

Kantor polisi tiba-tiba menerima laporan adanya kasus baru. Di Gunung Sungyoo, di temukan potongan tubuh manusia.

Baca Juga: Akash Masuk Penjara, Visnu Hampir Meninggal: Sinopsis Uttaran Hari Ini Rabu 15 September 2021

Saat akan pergi ke lokasi, ketua Jeon Sung Shik melihat foto jadul dirinya dan 'Sunbae'nya alias senior. Dia melihat sunbaenya sangat mirip dengan Park Kwang Ho.

Selanjutnya, para detektif mulai menyisiri tempat kejadian. Park Kwang Ho yang ikut bergabung memeriksa tumit korban dan menemukan tanda titik yang berjumlah lima buah.

Hal ini seperti menjawab kasus yang terjadi ditahun 1986 dimana terdapat tanda titik di tumit korban.

Titik itu seperti nomor urutan korban pembunuhan berantai. Namun korban yang ditemukan hanya lima tetapi jumlah titiknya ada enam.

Penasaran dengan kisah selanjutnya? Kamu bisa menyaksikannya setiap hari di NET TV pukul 19.00 WIB. ***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler