JURNAL MEDAN - Serial Turki Kurulus Osman yang tayang di NET TV ternyata juga telah populer di kawasan negara Balkan.
Malam ini, Senin 28 Maret 2022, serial Turki Kurulus Osman Season 2 tayang episode 1 di NET TV Indonesia.
Penduduk Balkan sekitar 53 juta juga menjadi pasar Kurulus Osman, ditonton warga Bosnia Herzegovina, Albania, Kosovo, Makedonia Utara, hingga Montenegro.
Negara Balkan secara historis dan kultural memang dekat dengan Turki, terutama sejak mereka jadi bagian kekuasaan Turki Usmani abad 15 hingga awal abad 19.
Aida Begic, sutradara film sekaligus penulis naskah asal Bosnia mengatakan serial maupun drama Turki menjadi salah satu impor terbesar di Balkan.
"Sungguh menakjubkan banyak negara-negara Balkan membeli dan menayangkan serial tersebut," ujar Aida Begic dilansir TRT World, Jumat, 25 Maret 2022.
Menurut Aida, masyarakat Balkan menonton Kurulus Osman dan serial Turki lainnya meningkat drastis sejak pandemi Covid dua tahun lalu.
"Ketika orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, saya rasa mereka lebih banyak mengonsumsi serial TV ketimbang yang lain," ujarnya.
Baca Juga: Sinopsis Kurulus Osman Senin 28 Maret 2022: Gosip Kemandulan Bala Hatun Kian Merebak di Suku Kayi
Serial Turki yang sudah populer di negara Balkan seperti Gumus (Silver), Binbir Gece Masallari (1001 Nights), Dirilis Ertugrul (Resurrection:Ertugrul), Muhtesem Yuzyıl, Ezel, Cukur (The Pit), Kurulus Osman 1, 2, 3, Hercai, dan Soz (The Oath).
Semua serial tersebut sudah tayang di televisi negara Balkan dan populer. Awalnya, serial itu masuk di awal tahun 2000 hingga kini rutin masuk ke Balkan.
Sebelumnya Kurulus Osman juga sudah tayang di Asia Selatan seperti Pakistan, Timur Tengah, Asia Tenggara dan populer di Malaysia dan Indonesia, hingga Balkan.
Menurut Eurodata, drama dan serial Turki saat ini merupakan 25 persen total acara impor yang tayang di seluruh dunia.
Nilainya diperkirakan akan mencapai $1 miliar dalam penjualan global pada tahun 2023.
Turki saat ini adalah pengekspor serial TV terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Mereka mengalahkan serial India yang kuat di dalam negeri.
Meski demikian, Kurulus Osman yang tayang di Pakistan ternyata juga pelan-pelan mulai masuk ke India.
Faktor pendukung lainnya adalah beberapa serial Turki memenangkan penghargaan internasional seperti Cannes, Berlin, dan Venice Film Festivals.
Rafet Abazi, seorang aktor sekaligus akademisi film di Albania mengatakan saat ini serial Turki sangat populer di negaranya hingga Makedonia.
"Produksi Turki yang menampilkan subjek budaya dan tradisi Turki, pada tingkat tertentu akrab bagi audiens kami," ujarnya.
Presenter TV Albania Latif Mustafa mengatakan Kurulus Osman, misalnya, membangkitkan memori dan kebanggaan mereka sebagai bagian dari Turki Usmani.
"Serial ini bicara tentang sejarah. Kami, orang-orang Balkan, ingin mengetahui dan menikmati untuk ditonton karena kenangan akan Kekaisaran Ottoman," ujar Latif Mustafa. ***