JURNAL MEDAN - Abdi akui mentalnya dihajar habis-habisan dan pilih mundur dari MasterChef Indonesia Season 10.
Setelah menjalani audisi dan karantina yang panjang, Abdi menceritakan pengalamannya selama jadi peserta MasterChef Indonesia Season 10.
Dia mengaku jika di awal episode dirinya sudah mengalami sakit kaki dan kakinya sempat bengkak.
Bahkan Abdi harus rutin meminun obat untuk menjaga kondisi kakinya agar tetap kuat.
Namun, ternyata setelah tereliminasi dari MasterChef Indonesia Season 10 minggu lalu, Abdi menceritakan dia sudah diminta berhenti berkompetisi oleh dokter.
"Aku mohon maaf sekali karena tereliminasi. Dan terima kasih banget buat tim RCTI dan MasterChef yang sudah membawa aku ke Siloam. Aku dibawa malam-malam itu karena sakit. Sakit semua kaki pincang," kata Abdi.
"Dokter juga mengatakan kalau saya sudah tidak bisa lagi lanjut berkompetisi," sambungnya.
Dan jauh sebelum itu, rupanya Abdi sempat merasa lelah dan down saat bertanding.
Ia mengaku pernah hampir menyerah saat menghadapi tekanan ujian yang menantang selama di galeri MasterChef Indonesia.
Meski begitu, tim kreatif berhasil membujuk Abdi agar mau mengurungkan niat untuk menyerah dari persaingan.
"'Saya cape saya cape' karena saya down ," ucap Abdi.
Namun, rasa lelah dan terpuruk -nya itu bukanlah tanpa alasan karena sudah sangat merindukan keluarga.
Baca Juga: Erick Thohir Bicara Ekosistem Digital: Kue Terbesar Harus Untuk Masyarakat Indonesia
Memang selama di karantina semua peserta harus siap berpisah dari keluarganya.
Dan mereka hanya diperbolehkan menghubungi keluarga dalam kurun waktu 1 minggu sekali.
Meski demikian, hal itu tentu sudah mendapatkan persetujuan dari para peserta sebelum akhirnya masuk ke galeri.
“Bayangin kaya aku memikirkan keluargaku, akses memang kan sudah di depanku sudah dalam kondisi sadar,” kata Abdi.
Abdi menjelaskan prosedur yang harus peserta terima jika lolos audisi.
"Waktu depan awal sebelum kompetisi itu sudah dikasih tanda tangan bahwa selama syuting karantina dikasih 1 minggu sekali, akses keluarga gak boleh," sambungnya.
Maka dari itu, Abdi pun mengakui bahwa pentingnya mempersiapkan mental untuk membeli di MasterChef Indonesia.
Sebab menurutnya, mental dan jiwa kompetisi dari para peserta benar-benar dihajar habis-habisan saat berada di ajang kompetisi buat terbesar ini.
Apalagi mendengar omongan tajam dari peserta lain untuk saling menjatuhkan mental lawan.
Saat keluar dari MasterChef kemarin, Abdi juga sempat kesal dengan salah satu peserta yang menyinggung penyakitnya.
Menurutnya, jika sudah membicarakan pribadi orang itu sudah tidak fair lagi. Karena kompetisi hanya bertujuan mengeluarkan skill dalam memasak, bukan omongan.***