Wanita itu mengambil anak Pooli dan membawanya keluar. Pooli terbangun dan kaget melihat bayinya telah dibawa pergi.
Rupanya wanita itu berada di aula rumah sambil memberi anak Pooli susu botol. Pooli sangat marah karena anaknya diambil tanpa memberi tahu.
Suami dan mertua Pooli hanya diam saja saat melihat Pooli menangis karena anaknya diambil.
Ternyata wanita itu adalah istri suami Pooli. Dan ia memberi tahu bahwa Pooli hanya dijadikan wanita untuk melahirkan anak saja.
Untuk ke depannya Pooli tidak diberikan izin melihat anaknya lagi. Tentu Pooli menangis dan heran mendengarnya.
Suami Pooli menampar dan mengusir Pooli dari rumah tersebut. Mereka menutup gerbang rumah dan membiarkan Pooli di luar.
Seorang wanita mendatangi Pooli, ia memberi tahu Pooli bahwa seandainya Pooli mendengarkan perkataannya dahulu, maka ini tidak akan terjadi.
Dahulu Pooli sempat diberitahu agar menghentikan pernikahan karena itu akan merugikannya.