Sumitra menjadi bingung, lalu teman Nandu menjelaskan kalau awalnya teropong tersebut memang miliknya.
Namun saat di sekolah Nandu memaksa mengambilnya. Ia akhirnya terpaksa merelakan teropong tersebut untuk Nandu.
"Saat di sekolah, Nandu mengambil paksa mainan teropongku. Kalau tidak percaya, bibi bisa melihat tanda namaku di bagian atas teropong," kata teman Nandu.
Nandu menyangkalnya, dia tidak mau mengaku kalau dirinya yang telah mengambil paksa teropong itu.
Teman Nandu kesal, dia menunjukkan tanda nama di teropong tersebut. Dan itu benar, bahwa Nandu mengambil mainan temannya.
Tiba-tiba Nandu mengancam temannya akan mengadukan hal itu pada ayahnya. Dan dia juga memastikan ayah temannya itu dipecat dari gudang gandum.
Sumitra sangat kaget mendengar peryataan Nandu. Saking kesalnya, Sumitra pun melayangkan tamparan pada pipi Nandu.
Nandu menangis berlari ke rumah. Dia mengadu pada Nenek Kalyani, dan hal itu membuat semua orang kaget mendengarnya.