Network
JURNAL MEDAN - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sering kali mendapat julukan Kadrun alias kadal gurun oleh sejumlah pihak.
Julukan tersebut juga mengarah pada kebijakan Anies Baswedan yang dianggap radikal dan ekstrim dalam memimpin.
Menanggapi julukan kadrun tersebut, Anies Baswedan pun merasa bingung lantaran dirinya juga tidak memahami apa makna dari kadrun.
Dikutip dari acara bincang-bincang video channel YouTube Deddy Corbuzier pada 25 November 2021, Anies Baswedan memberikan tanggapan atas istilah kadrun yang disematkan padanya.
"Pak Anies, apa anda kadrun? Katanya dimana-mana disebut kadrun atau kadal gurun," tanya Deddy Corbuzier pada Anies Baswedan.
Mendengar hal itu, Anies Baswedan sempat tersenyum dan malah balik bertanya mengenai, apa itu istilah kadrun.
"Kadrun itu apa sih?" Ujar Anies Baswedan sambil tersenyum.
"Mungkin harusnya nanya ke orang yang sebutin. Kalau saya ngerasanya saya adalah Anies Baswedan," tambah Anies Baswedan, membenarkan ucapannya.
Rupanya, istilah kadrun atau kadal gurun tersebut mengarah pada masalah pendukung Anies Baswedan karena didukung oleh sejumlah ormas agama.
"Kan diserangnya karena pak Anies Baswedan ini adalah radikal. Terus pendukungnya menggunakan dukungan agama," kata Deddy Corbuzier.
Di sini, Anies Baswedan memaparkan jika dirinya menggunakan ormas-ormas ektrim. Dan tentunya di dalam ormas tersebut memiliki macam-macam pandangan yang berbeda.
"Jadi begini, menggunakan ormas-ormas ekstrim. Begini ya, kita ini dalam bekerja, melangkah menggunakan ide dan gagasan. Dan yang mendukung itu macam-macam," kata Anies Baswedan.
Dalam hal ini, Anies Baswedan mengkaji bahwa dirinya tidak bisa mengatur bagaimana pandangan orang dan pola pikir orang terhadap dirinya. Yang bisa diatur hanyalah tindakan.
"Kita ini tidak bisa mengatur pikiran orang. Yang bisa diatur itu hanyalah tindakan, tapi pikiran dan perasaan tidak bisa diatur," ujar Anies Baswedan.***
