Ini Reaksi Anies Baswedan Dituding Kadrun, Ekstrim, dan Radikal Oleh Sejumlah Pihak

- 25 November 2021, 14:33 WIB
Ini Reaksi Anies Baswedan Dituding Kadrun, Ekstrim, dan Radikal Oleh Sejumlah Pihak
Ini Reaksi Anies Baswedan Dituding Kadrun, Ekstrim, dan Radikal Oleh Sejumlah Pihak /

JURNAL MEDAN - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sering kali dituding sebagai kadrun, ekstrim, hingga radikal oleh sejumlah pihak.

Dikutip dari acara bincang-bincang video channel YouTube Deddy Corbuzier pada 25 November 2021, Anies Baswedan memberikan tanggapan atas semua tudingan buruk terhadapnya.

Mengenai istilah kadrun, Anies mengaku jika dirinya tidak mengerti makna kadrun tersebut.

Dia meminta Deddy Corbuzier untuk menanyakan langsung kepada orang bersangkutan, yang menyebut 'kadrun'.

Baca Juga: Sering Dijuluki Kadrun dan Radikal, Ini Tanggapan Anies Baswedan: Kita Itu Tidak Bisa Mengatur Pikiran Orang

"Mungkin harusnya nanya ke orang yang sebutin. Kalau saya ngerasanya saya adalah Anies Baswedan," tambah Anies Baswedan, membenarkan ucapannya.

Sebagai seorang pemerintah, Anies Baswedan menjelaskan jika dirinya tidak bisa mengatur pola pikir atau pandangan seseorang terhadap dirinya.

"Kita ini tidak bisa mengatur pikiran orang. Yang bisa diatur itu hanyalah tindakan, tapi pikiran dan perasaan tidak bisa diatur," ujar Anies Baswedan

Sementara itu, terkait tudingan yang menyebutnya ekstrim, Anies Baswedan menjawab jika  ekstrimisme ada dalam banyak urusan, dan salah satu cara menghadapi ekstrimisme adalah kemampuan berpikir kritis.

Baca Juga: Fadli Zon Menghilang Usai Ditegur Prabowo, Fahri Hamzah Minta Tolong Anies Baswedan: Tolong Carikan Sohib Ente

"Salah satu cara menghadapi ekstrimisme. Kemampuan berpikir kritis. Kalau orang mempunyai kemampuan berpikir kritis itu maka ia memiliki benteng ekstrimisme apa pun," ujar Anies Baswedan.

Di sini Anies Baswedan menyebutkan bahwa dia tidak bisa melarang siapapun mendukung dirinya, karena itu di luar kendalinya.

Termasuk juga  menggunakan ormas-ormas ektrim. Dan tentunya di dalam ormas tersebut memiliki macam-macam pandangan yang berbeda.

"Kalau saya dianggap Gubernur ekstrim, tidak menghormati agama lain dan tidak menghargai minoritas dulu saya tidak bisa menjawab, karena jika saya jawab tidak ada buktinya," kata Anies Baswedan.

Baca Juga: 17 SMA Terbaik se Indonesia 2021 Versi LTMPT: MAN Insan Cendekia Serpong Tempati Posisi Pertama

"Sekarang setelah 4 tahun, saya tidak membantah saya akan membuktikannya saja dimana bukti tudingan itu. Kalau tidak ada, batalin dong itu tuduhannya," ujarnya.

Anies Baswedan juga mengatakan jika sebaiknya orang harus melihat hal uang substansif daripada memikirkan masalah ejekan.***

 

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x