Anandhi mengikat sapu tangan Shiv ke lengan tangan Shiv. Kemudian menepuk air dingin ke kepalanya dan melakukan pijatan di kepala.
Shiv menatap kagum, dan ia ternsenyum. Asistennya kembali dan membawa multani mitti. Anandhi membasahi sedikit dan meminta Shiv untuk menghirupnya dalam-dalam.
Shiv merasa lega. Dia juga membawa Shiv ke tabib. Lalu tabib memberi obat herbal yang sangat pahit.
Shiv tidak mau minum itu, Anandhi pun meledeknya karena bertingkah seperti bayi.
Shiv berpura-pura tersinggung. Saat berbicara dengan tabib, Anandhi menyebutkan selain Shiv ada anak muridku yang bernama Jyoti tidak suka obat pahit yang diberikan tabib.
Namun tabib menjelaskan bahwa ia tidak merawat Jyoti. Orang tuanya tidak pernah datang kepadaku.
Anandhi ingat bagaimana ia menangis hari itu. Dan ia menyadari bahwa orang tua Jyoti berbohong.
Anandhi pun memikirkannya. Anandhi pergi menemui Bola tapi rumahnya terkunci. Dia memutuskan untuk bertanya kepada tetangga di semua rumah di dekatnya juga terkunci.