Abhimana juga memiliki masalah pada kesuburannya dan itu akan membuat dirinya sulit mendapatkan anak.
"Aku tidak akan pernah bisa memberikan Kinanti anak. Dan aku juga tidak akan bisa merasakan bagaimana menjadi seorang ayah," kata Abhimana sambil memberi bola basket kepada seorang anak.
Malam harinya, Abhimana dan Kinanti tidur di kamar. Namun pada tengah malam, tiba-tiba alaram berbunyi.
Keduanya pun terbangun dan Abhimana meminta Kinanti untuk mematikan alaram tersebut.
Ketika itu Eyang Martha mengetuk pintu kamar Abhimana dan dia masuk ke dalam sambil tersenyum.
Abhimana pun yakin jika alaram tersebut adalah ulah dari Eyang Martha yang sengaja mengganggu tidur mereka.
Abhimana menanyakan apakah itu adalah perbuatan Eyang Martha. Dan Eyang pun menganguk mengiyakan hal tersebut.
Eyang mengingatkan Abhimana dan Kinanti agar tidak lupa berusaha untuk segera mendapatkan anak.