Suasana di rumah tersebut berhasil memberikan inspirasi Adrian dan Sofie untuk mendapatkan ide cerita mistis dan horor.
Adrian dan Sofie bahkan mampu menciptakan adegan menyeramkan yang membuat bulu kuduk menjadi merinding.
Namun, tidak berapa lama, Adrian dan Sofie mulai merasakan keganjilan di rumah tersebut. Gangguan demi gangguan mulai bermunculan dan menyerang mereka.
Mulai dari bau kentang rebus yang begitu menyengat, hingga tangisan anak-anak yang tidak terlihat.
Tak hanya itu, setiap adegan horor yang di tulis dalam novel itu juga perlahan menjadi kenyataan dan mulai meneror Adrian, Sofie dan juga anak-anaknya.
Gangguan tersebut awalnya tidak mereka hiraukan, namun sampai akhirnya Nina, anak pertama mereka, tiba-tiba hilang tanpa jejak.
Untuk mendapatkan kembali Nina, Sofie dan Adrian mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi di rumah yang berdiri di perkebunan kentang milik orang tua Sofie tersebut.
Terlebih lagi ketika mereka diberitahu oleh seorang warga desa yang bernama Dadang (Epy Kusnandar), bahwa rumah tersebut lebih buruk dari apa yang mereka bayangkan.