Tentu Marisa sangat marah karena dia berasumsi Pak Herman kembali berselingkuh darinya.
Lalu Marisa meminta Pak Herman membawanya ke rumah sakit untuk bertemu Dita.
Di sana Marisa menanyakan pada Dita soal kehamilan Dita yang sebenarnya. Di tidak ingin suaminya disalahkan atas kehamilan tersebut.
Dita yang takut kepada ayahnya, dia pun tetap berbohong dan mengatakan bahwa Pak Herman yang menghamilinya.
Marisa sangat terkejut mendengar itu karena Pak Herman tidak mau berubah dengan sikap genitnya.
Bahkan Marisa sampai pingsan karena mendengar pengakuan Dita tersebut. Lalu Pak Herman memanggil perawat untuk memeriksa Marisa.***