Di sisi lain, Mama Marisa merasa sedih karena Pak Herman ketahuan mengantar Bunga periksa kandungan.
Saat itu Bunga sengaja memberi tahu Marisa bahwa dia sedang bersama Pak Herman di klinik.
Tentu Marisa marah karena Pak Herman tidak pernah berubah dan terus berselingkuh darinya.
"Aku gak nyangka kamu bohongin aku lagi ya pah," kata Marisa sedih.
Hati Marisa hancur dan dia bergegas meninggalkan Bunga dan Herman sendirian.
Namun Herman terus mengejar Marisa dan mencoba memberi penjelasan. Tapi Marisa keburu pergi karena sangat terluka.
"Kamu juga sih Bunga ngapain kasih tahu Marisa segala," kata Pak Herman.
"Bukan salah saya dong pak, kan saya tidak kasih tahu ke Bu Marisa," kata Bunga menyangkal.***