Nenek berbicara menjelekkan Gangaa. Dia sudah sangat keras kepala. Apakah dia akan mendengarkan siapa pun jika dia belajar membaca dan menulis?
Gangaa telah mengisi formulir dengan gayanya (huruf terbalik). Niranjan bertanya padanya tentang hal itu. Katakan dengan jujur, apa yang telah kau pelajari dari Guru?
"Kau tahu sedikit, kan? Ucapkan apa yang dia ajarkan kepadamu setiap hari." Ganga membacakan Hanuman Chalisa. Niranjan kaget mendengarnya.
Nenek terus berbicara melawan Gangaa. Niranjan berpikir untuk mengirimnya ke sekolah.
"Apa yang akan dia pelajari di sana kecuali sains, matematika, dll? Saya memutuskan untuk menentangnya. mengajarinya semua tulisan suci di rumah," kata Nenek.
"Aku membuatnya takut dan kemudian sedikit menyesatkan Niranjan. Saya menjelaskan banyak hal kepada pak guru-nya juga," kata Nenek bergumam.
Nenek sangat senang jika Gangaa belajar kotab suci daripada bersekolah. Apalagi
Gangaa bisa melafalkan shlokas Ramcharitmanas dengan sangat indah sehingga menyentuh hatinya.
Paman-nya terkesan dengan pemikiran nenek mengenai tradisi dan kotab suci. Dia yakin jika kehidupan Gangaa akan berubah menjadi lebih baik.