Sedangkan, Bapak pergi bekerja tiap hari tanpa ada libur. Bapak pun tak pernah menjelaskan pekerjaannya kepada anak-anaknya.
Anehnya, dia pergi bekerja dengan membawa koper misterius dan ketika pulang, ia langsung memasukkan koper itu ke lemari lalu menguncinya.
Di sisi lain, ketika mereka berusaha menjalani hidup dengan normal, fenomena penembak misterius terus merajalela di jalanan ibukota.
Berita soal Penembak misterius menjadi berita utama di televisi maupun surat kabar.
Hingga suatu hari, badai besar dikabarkan akan melanda Jakarta pada 16 April 1986.
Badai tersebut diramalkan akan membuat banjir, terutama di kawasan daratan yang lebih rendah seperti lokasi rumah susun mereka.
Kehidupan di rumah susun yang terasa mengurung membuat Rini tak lagi betah tinggal di sana.
Ia berencana untuk keluar dari rumah susun tersebut dan mulai kehidupan mandiri.