Intelijen Amerika Rilis Laporan, Politisi AS dan Kolega Khashoggi Desak Putra Mahkota Arab Saudi Dihukum

28 Februari 2021, 17:46 WIB
Muhammad bin Salman./* /Handout via REUTERS

JURNAL MEDAN – Para politisi Amerika Serikat dan kolega jurnalis Jamal Khashoggi menyampaikan dukungan dan simpatinya. Setelah intelijen Amerika Serikat merilis laporan soal keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) dalam kasus pembunuhan Khashoggi, mereka langsung mendesak agar hukuman segera dijatuhkan pada MBS.

Diantara yang menyampaikan desakan itu adalah politisi AS, Adam Schiff. Ia mendesak Presiden AS Joe Biden aktor intelektual pembunuhan Khashoggi dihukum. Politisi lainnya, Robert Menendez juga berharap Biden melakukan langkah nyata untuk menghukum MBS.

Desakan kepada Biden juga disampaikan politisi lainnya, Michael McCaul. Menurutnya, AS harus memastikan semua yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi bertanggungjawab.

Baca Juga: Jadi Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Ucap Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun


Selain dari politisi, simpati dan peryataan sikap juga disampaikan sejumlah jurnalis sahabat Khashoggi. Termasuk harian The Washington Post, tempat Khashoggi dulu bekerja.

Dalam editorialnya, harian ini memuji keputusan Biden untuk mengatur ulang hubungan AS dengan Saudi, sebagai efek jera dari kasus ini. Namun, harian ini tidak yakin Biden bisa bertindak lebih jauh terkait hubungan AS-Saudi.

"Biden bagaimanapun juga memberikan izin yang berarti kepada seorang penguasa yang telah menabur ketidakstabilan di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, saat memimpin penindasan paling parah terhadap perbedaan pendapat dalam sejarah Saudi modern," tulis dewan editorial Post, sebagaimana dilansir dari NPR pada Minggu, 28 Februari 2021.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Plt Gubernur Sulsel, Ini Profil Andi Sudirman Sulaiman, Usia Baru 37 Tahun

Menurut The Washington Post, seharusnya MBS dilarang bepergian ke AS dan seluruh asetnya dibekukan.

Desakan yang sama disampaikan Masyarakat Jurnalis Profesional. Komunitas ini menilai laporan intelijen itu "terlalu terlambat". MBS seharusnya sudah dimintai pertanggungjawaban sejak dulu.

Penulis New York Times, Nicholas Kristof, teman Khashoggi, menyebut MBS sebagai seorang pembunuh. Ia mengatakan Biden muncul "siap untuk membiarkan si pembunuh berjalan."

Baca Juga: Artidjo Alkostar Meninggal Dunia, Novel Baswedan: Kejujuran, Keberanian dan Kesederhanaannya Jadi Teladan

Pemerintah Saudi sendiri telah menolak temuan laporan intelijen AS bahwa MBS terlibat didalamnya.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler