JURNAL MEDAN - Profil Geert Wilders, politikus Belanda yang dikenal anti Islam dan mendukung kartun Nabi Muhammad kembali berulah. Ia juga dikenal sebagai pembuat film Fitna, hingga sikap kebencian dan anti imigran.
Kali ini Geert Wilders mengatakan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte tidak seharusnya meminta maaf ke Indonesia karena kekerasan yang dialami Indonesia selama Perang Kemerdekaan RI 1945-1949.
Hal ini diungkapkan Geert Wilders di akun Twitter-nya. Ia berpendapat seharusnya Indonesia yang meminta maaf kepada Belanda karena telah menghilangkan nyawa patriot tentara Belanda selama masa perang kemerdekaan.
"Dimana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda...?," tulis Geert Wilders di akun Twitter @geertwildersspvv, Kamis, 17 Februari 2022.
Politikus kelahiran 6 September 1963 itu mengatakan pemerintah Belanda seperti menghukum tentara Belanda dengan meminta maaf kepada Indonesia.
Ia menyatakan pemerintah Belanda seharusnya mendukung para veteran tentara Belanda yang telah berjuang di Indonesia.
"Menghukum tentara Belanda adalah memalsukan sejarah. Mereka adalah pahlawan. Kita harus berdiri di belakang veteran kita. Permintaan maaf tidak pantas," tegas pendiri dan pemimpin Partai untuk Kebebasan (Partij voor de Vrijheid - PVV) di Belanda tersebut.
Haluan politik Wilders adalah kanan nasionalis yang liberal. Ia juga dikenal anti Islam dan anti imigran.
Pada tahun 2008, ia bersama Arnoud van Doorn membuat film pendek berjudul Fitna, yang menyulut kontroversi umat Islam di dunia.
Film ini berisi tentang pandangannya mengenai Islam dan Alquran. Film ini dirilis di internet pada tanggal 27 Maret 2008.
Wilders juga pernah menyuarakan usulan agar pemerintah Belanda melarang Alquran.
Baca Juga: Cerita Mistis Alisia Rininta Saat Syuting Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda
Tahun 2019 Wilders untuk kesekian kalinya menggelar kontes membuat kartun Nabi Muhammad yang membuat kesal umat Islam dunia.
Wilders lahir di kota Venlo yang berada di wilayah Belanda tenggara. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara dan dibesarkan sebagai Katolik.
Ia lahir dari ayah Belanda dan ibu yang lahir di Hindia Belanda. Ayahnya bekerja sebagai manajer untuk pencetakan dan manufaktur penyalin perusahaan Oce.
Baca Juga: Cara Membuat Nasi Goreng Kampung, Resep Sederhana Rasa Juara: Cocok Jadi Menu Ketika Kesiangan Sahur
Akibat ulahnya yang anti Islam dan tidak menghormati keyakinan umat Islam dunia, Wilders berkali-kali diancam pembunuhan. ***