Puluhan akun LGBT sebagian besar dijalankan oleh mahasiswa. Mereka bersuara dengan menyebut kekhawatiran terhadap pengetatan kontrol atas konten gay.
Banyak pihak di China menyambut baik langkah sapu bersih LGBT dengan mengatakan "sudah waktunya" mereka dibungkam.
Namun media barat malah heboh dengan langkah China tersebut. Banyak dukungan dari media Barat yang kemudian mengumpulkan gelombang dukungan online untuk komunitas LGBT.
Dukungan dari media Barat, misalnya, meminta kelompok mahasiswa di China untuk "bertahan" dan "jangan menyerah" dengan LGBT bersama pendukungnya.
Baca Juga: Nasehat Ustaz Khalid Basalamah Pada Muslimah yang Kurangi Kelahiran, Yuk Disimak!
Ada juga yang menggaungkan intoleransi China terhadap LGBT. Namun WeChat menyebut konten LGBT menyalahi regulasi internet. Tahun 2018 Weibo juga menghapus konten atau postingan LGBT.