Raksasa Media Sosial Milik Barat Mulai Menghukum Rusia, TikTok Milik China Aktifkan Akun Milik Pendukung Putin

- 25 Februari 2022, 19:01 WIB
Raksasa Media Sosial Milik Barat Mulai Menghukum Rusia, TikTok Milik China Aktifkan Akun Milik Pendukung Putin
Raksasa Media Sosial Milik Barat Mulai Menghukum Rusia, TikTok Milik China Aktifkan Akun Milik Pendukung Putin /pexels/Matti

JURNAL MEDAN - Media sosial milik negara Barat seperti Facebook (termasuk Instagram) dan Twitter mulai menghukum Rusia sementara media sosial milik China Tiktok tampak mendukung Rusia.

Rusia pun sebenarnya terlihat cuek dan terus melanjutkan aksi akun-akun pro Rusia di media sosial Facebook atau Twitter yang terus berlangsung hingga kini.

Pada Kamis 24 Februari 2022, Facebook meningkatkan upaya untuk memantau postingan dan memberi pengguna fitur keamanan tambahan dalam menanggapi konflik militer di Ukraina.

Baca Juga: Kacau, Nomor WhatsApp Ketua AJI Dibobol, Postingan Instagram Hilang, FB, Twitter, Bikin Hoaks untuk Adu Domba

Facebook mendirikan Pusat Operasi Khusus untuk merespons secara real time terkait konten-konten perang Rusia vs Ukraina.

Kepala keamanan Facebook Nathaniel Gleicher mengatakan Pusat Operasi Khusus ini diisi oleh para ahli untuk memantau dan "bertindak secepat mungkin" terkait konten-konten perang Rusia vs Ukraina.

Platform ini juga meluncurkan fitur baru di Ukraina yang memungkinkan pengguna untuk mengunci profil sebagai bagian dari 'lapisan privasi dan keamanan ekstra'.

Apa yang dilakukan Facebook saat ini merupakan hal serupa saat tentara AS ditarik dari Afghanistan Agustus tahun lalu.

Baca Juga: 3 Warna Cat Rumah Anjuran Nabi Muhammad, Satu Diantaranya Dibahas 4 Kali dalam Al Quran, Warna Apakah Itu?

"Ini adalah alat (tool) sekali klik bagi orang-orang di Ukraina untuk mengunci akun mereka dengan menerapkan pengaturan privasi dan fitur baru dengan cepat. Saat profil mereka dikunci, orang-orang yang bukan temannya tidak dapat mengunduh atau membagikan foto profil mereka atau melihat postingan di linimasa mereka," kata Gleicher dilansir laman The Hill.

Twitter juga berbagi cara agar pengguna dapat lebih mengontrol akun dan informasi digital mereka saat menggunakan platform di zona konflik atau area berisiko tinggi lainnya.

Namun, platform tersebut tampaknya tidak menerapkan protokol tambahan apa pun sebagai tanggapan atas konflik yang sedang berlangsung.

Twitter memberikan link ke halaman bantuan dengan informasi untuk menyiapkan autentikasi dua faktor, menonaktifkan akun, dan menghapus fitur yang mengaktifkan lokasi cuitan di masa lalu.

Baca Juga: Pesan Politik Dilarang UEFA, Aksi Ruslan Malinovskyi Hingga Napoli dan Barcelona Bentangkan Spanduk STOP WAR

Sementara itu, South China Morning Post mengabarkan raksasa media sosial milik China Tiktok telah mengaktifkan sejumlah akun milik pemerintah Rusia.

Aktivasi akun-akun tersebut dilakukan setelah Rusia melakukan intervensi. Kebetulan Rusia dan China merupakan satu aliansi.

Tiktok juga tidak akan berhenti menyiarkan peperangan Rusia vs Ukraina. Misalnya live action dan kondisi real terkait video pergerakan tentara Rusia.

Ini merupakan dukungan secara tak langsung Tiktok terhadap Rusia yang juga melawan arus informasi media sosial milik negara Barat. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah