TANDA-TANDA HARI KIAMAT! Jangan Berkhianat, Termasuk Dosa Besar dan Calon Penduduk Neraka. Ini Dalilnya

18 Februari 2022, 10:36 WIB
Ilustrasi Kiamat. Tanda-tanda hari Kiamat. Jangan Berkhianat, Termasuk Dosa Besar dan Calon Penduduk Neraka. Ini Dalilnya /Pixabay/TBIT

 

JURNAL MEDAN – salah satu tanda tanda kiamat adalah dimana banyak orang melakukan khianat dan dianggap hal yang lumrah.

Adapun diantara tanda Hari Kiamat adalah tersebarnya perbuatan khianat yang merupakan salah satu dosa besar.

Lihatlah bagaimana perbuatan khianat dengan berbagai bentuknya sudah terjadi di banyak tempat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفُحْشُ وَالتَّفَاحُشُ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَسُوءُ الْمُجَاوَرَةِ، وَحَتَّى يُؤْتَمَنَ الْخَائِنُ وَيُخَوَّنَ الْأَمِينُ

Baca Juga: Baca Doa Pendek Ini Selesai Salat Jumat, Ustaz Adi Hidayat: Allah Akan Melepaskan Anda Dari Lilitan Hutang

Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul perkataan keji, kebiasaan berkata keji, memutuskan kerabat, keburukan bertetangga, dan sehingga orang yang khianat diberi amanah (kepercayaan) sedangkan orang yang amanah dianggap berkhianat. [HR. Ahmad, no. 6514, dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu. Hadits ini dihukumi shahih oleh Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah dan Syaikh Syu’aib al-Arnauth rahimahullah]

Khianat adalah lawan dari amanah. Kalau amanah berarti melaksanakan kewajiban yang sudah disanggupi, maka khianat adalah kebalikannya. Yaitu: berlaku curang atau mengurangi, atau membatalkan kewajiban.

Al-Munawi rahimahullah berkata, “Khianat adalah menyia-nyiakan amanah. Ada yang mengatakan, khianat adalah menyelisihi kebenaran dengan membatalkan perjanjian secara rahasia.” [At-Tauqif, hlm. 162]

Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Khianat adalah curang dan menyembunyikan sesuatu.” [Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 7/395]

Baca Juga: Cocok untuk Bahan Khutbah Jumat! Amalkan Doa Ini Agar Bisa Bertemu Bulan Ramadhan dalam Keadaan Sehat Walafiat

Al-Jahizh berkata, “Khianat adalah melanggar sesuatu yang diamanahkan orang kepadanya, berupa harta, kehormatan, kemuliaan, dan mengambil milik orang yang dititipkan dan mengingkari orang yang menitipkan. Termasuk khianat juga tidak menyebarkan berita yang dianjurkan disebarkan, merubah surat-surat (tulisan-tulisan) jika dia mengurusinya dan merubahnya dari maksud-maksudnya”. [Tahdzibul Akhlaq, hlm. 31]

Para Ulama telah memasukkan perbuatan khianat ke dalam daftar dosa-dosa besar.

Imam Dzahabi rahimahullah memasukkan perbuatan khianat ke dalam dosa-dosa besar yang ke-39 di dalam kitabnya, al-Kabair, walaupun perbuatan khianat itu juga bertingkat-tingkat dosanya.

Imam Dzahabi t berkata, “Khianat merupakan perbuatan keji dalam segala sesuatu, tetapi sebagiannya lebih buruk dari yang lain. Orang yang berkhianat kepadamu dalam hal uang, tidak seperti orang yang berkhianat kepadamu dalam keluargamu, hartamu, dan melakukan perbuatan-perbuatan dosa yang sangat besar.” [Al-Kaba-ir, hlm. 149]

Baca Juga: Sinopsis Drama Turki Zalim Istanbul Tayang 18 Februari 2022, Emosi Meledak, Seniz Lontarkan Hinaan ke Seher

Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah berkata, “Dosa Besar ke-240 yaitu khianat dalam amanat, seperti barang titipan, barang yang digadaikan, barang yang disewakan, dan lainnya”. [Az-Zawajir ‘an Iqtirafil Kaba-ir, hlm. 442]

Bahaya-bahaya khianat banyak sekali di antaranya:

Pertama: Khianat adalah salah satu sifat orang munafik

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ “

Dari Abu Hurairah z , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Tanda orang munafik ada tiga yaitu apabila bercerita dia berdusta, apabila berjanji dia menyelisihi janjinya, dan apabila diberi amanah (kepercayaan) ia berkhianat”. [HR. Al-Bukhari, no. 33, 2682, 2749, 6095 dan Muslim, no. 59]

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Jumat 18 Februari 2022: Live BRI Liga 1 2021 Arema FC vs Madura United

Kedua: Orang yang khianat tidak memiliki iman

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا قَالَ: ” لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ “

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu , dia berkata, “Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berkhutbah kepada kami, melainkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya”. [HR. Ahmad, no. 12383, 12567, 13199; Ibnu Hibban, no. 194. Hadits ini dihukumi hasan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad; dan dan dihukumi shahih oleh Syaikh al-Albani di dalam Shahih Jami’ush Shaghir, no. 7179]

Ketiga: Orang yang khianat adalah calon penduduk neraka

Ketika menjelaskan calon-calon penghuni neraka, antara lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Tema Perilaku Terpuji Kepada Allah SWT dan Bertetangga yang Diajarkan Rasulullah SAW

وَالْخَائِنُ الَّذِي لَا يَخْفَى لَهُ طَمَعٌ، وَإِنْ دَقَّ إِلَّا خَانَهُ

Pengkhianat, orang yang tidak samar sifat tamaknya, walaupun sesuatu yang kecil dia selalu berbuat khianat. [HR. Muslim, no. 2865, dari ‘Iyadh bin Himar al-Mujaasi’iy]

أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata, “Allah Subhanahbu wa Ta’ala mengagungkan urusan amanah yang Allah Subhanahbu wa Ta’ala wajibkan amanah itu kepada para mukallaf, amanah itu adalah melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan, dalam keadaan rahasia dan tersembunyi seperti keadaan terang-terangan.” (Tafsir as-Sa’di, surat Al-Ahzab/33: 72)

Dengan demikian, meninggalkan perintah Allah Subhanahbu wa Ta’ala dan melanggar larangan-Nya merupakan bentuk khianat terhadap amanah dari Allah Subhanahbu wa Ta’ala.

Baca Juga: SERING DILUPAKAN! Yang Baca Surat ini di Hari Jumat, Akan Disinari Cahaya Antara antara Dia dan Ka'bah

Khianat juga bisa berkaitan dengan urusan manusia. Sebagaimana penjelasan al-Jahizh di atas yang mengatakan, “Khianat adalah melanggar sesuatu yang diamanahkan orang kepadanya, berupa harta, kehormatan, kemuliaan, dan mengambil milik orang yang dititipkan dan mengingkari orang yang menitipkan. Termasuk khianat juga tidak menyebarkan berita yang dianjurkan disebarkan, merubah surat-surat (tulisan-tulisan) jika dia mengurusinya dan merubahnya dari maksud-maksudnya”. [Tahdzibul Akhlaq, hlm. 31]

Dengan tersebarnya khianat dengan berbagai bentuknya di zaman ini, maka seharusnya manusia segera bertaubat kepada Allah yang Maha Kuasa, sebelum datangnya hukuman dari-Nya.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler