Contoh Naskah Kultum Ramadhan , Tema Mengejar Lailatul Qadar Cocok Disampaikan di Sepuluh Terakhir Ramadhan

6 Maret 2022, 15:05 WIB
Ilustrasi Naskah Kultum Ramadhan 2022 /Pexels / ahmed aqtai.

JURNAL MEDAN - Contoh naskah kultum Ramadhan dengan tema mengejar Lailatul Qadar yang cocok disampaikan di malam sepuluh terakhir Ramadhan.

Lailatul Qadar sebagaimana diketahui hanya terdapat di malam terakhir bulan Ramadhan yang memiliki keistimewaan dibandingkan dengan malam-malam lainnya.

Tetapi karena masih banyak jamaah yang kurang bersemangat mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar, naskah kultum berikut mungkin bisa menjadi penambah motivasi.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 2022: Tema Takwa Adalah Kunci Melancarkan Rezeki dan Sukses di Akhirat

Dikutip dari ceramah ustaz Nur Fitri Hadi, MA dari laman khotbahjumat.com, berikut ini contoh naskah kultum Ramadhan dengan tema mengejar Lailatul Qadar.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ibadallah,

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur-umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.”

At-Tirmidzi juga meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مُعْتَرك الْمَنَايَا مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ”.

“Kematian menyerang di antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun.”

Baca Juga: Demi Menjaga Rebecca Tamara, Leo Consul Rela Ikut Blusukan Syuting TMTM di Tempat Gelap dan Terpencil

Di fase ini pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat. Sufyan at-Tsauri mengatakan,

من بلغ سن رسول الله صلى الله عليه وسلم فليتخذ لنفسه كفنًا

“Siapa yang sudah seumur dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, siapkanlah kain kafan untuk dirinya sendiri.”

Ibadallah,

Inilah mayoritas umur manusia umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lebih pendek dibanding umat-umat sebelumnya. Coba perhatikan Nabi Nuh ‘alaihissalam. Beliau berdakwa saja hampir 1000 tahun. Itu usia dakwah. Bukan usia diri beliau.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.” [Quran Al-Ankabut: 14]

Baca Juga: Gara-gara Masakan ini, Indra Dapat Julukan Baru di Masterchef Indonesia Season 9. Bukan Lagi King of Dessert

Namun, dengan pendeknya usia ini, Allah Ta’ala dengan kemuliaan dan karunia-Nya memberikan begitu banyak kebaikan pada umat ini. Amalan sedikit, di waktu yang terbatas namun balasannya sangat besar. Pahala umat ini dilipat-gandakan oleh Allah Ta’ala.

Diriwayatkan oleh Imam Malik rahimahullah dalam al-Muwaththa,

إِنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيَ أَعْمَارَ النَّاسِ قَبْلَهُ، أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ ، فَكَأَنَّهُ تَقَاصَرَ أَعْمَارَ أُمَّتِهِ أَنْ لاَ يَبْلُغُوا مِنَ الْعَمَل مِثْل الَّذِي بَلَغَ غَيْرُهُمْ فِي طُول الْعُمُرِ، فَأَعْطَاهُ اللَّهُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر

“Sesungguhnya diperlihatkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kehidupan ummat-ummat sebelum beliau, atau sesuatu yang Allah kehendaki dari hal tersebut. Seolah-olah berkurang kehidupan ummatnya, bahwa tidak mereka sampai mengerjakan suatu amalan sebagaimana sampainya yang lain (kaum sebelumnya) karena panjangnya umur mereka. lalu Allah memberikan lailah al-qadr kepada Nabi yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.”

Karena itu ibadallah,

Bersegera dan bersemangatlah memanfaatkan kesempatan ini sebelum ia berlalu. Manfaatkan dan jaga diri kita dari hal-hal yang dapat membuatnya rugi dan binasa. Bulan Ramadhan ini hampir usai. Dan malam-malamnya tinggal tersisa sedikit saja. hari-harinya yang begitu berharga tak lama lagi akan berlalu.

Bersemangatlah! Maksimalkanlah sisa-sisa hari ini untuk beramal shaleh. Bersegeralah bertaubat kepada allah dari dosa-dosa yang kita lakukan. dan ingat! Amal itu tergantung akhirnya. Jadi tutuplah bulan ini dengan akhir yang baik.

Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan bagaimana kondisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sepuluh hari terakhir:

ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻌَﺸْﺮُ ﺷَﺪَّ ﻣِﺌْﺰَﺭَﻩُ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ ﻟَﻴْﻠَﻪُ ، ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺃَﻫْﻠَﻪُ (( ﻫﺬﺍ ﻟﻔﻆ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ))

“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli isterinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” [HR. al-Bukhari].

Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha:

ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَﺠْﺘَﻬِﺪُ ﻓِﻲْ ﺍﻟﻌَﺸْﺮِ ﺍﻷَﻭَﺍﺧِﺮِ ﻣَﺎﻻَ ﻳَﺠْﺘَﻬِﺪُ ﻓِﻲْ ﻏَﻴْﺮِﻩِ (( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ))

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.”

كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ العَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ، أحْيَا اللَّيْلَ، وَأيْقَظَ أهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ المِئزَرَ . متفقٌ عَلَيْهِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu apabila telah masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, beliau menghidup-hidupkan malamnya -yakni melakukan ibadah pada malam harinya itu-, juga membangunkan istrinya, bersungguh-sungguh -dalam beribadah- dan mengeraskan ikat pinggangnya -maksudnya adalah sebagai kata kinayah menjauhi berkumpul dengan istri-istrinya-.” (Muttafaq ‘alaih)

اللهم أعنا على الصيام والقيام واغتنام ما تبقى من الأعمار والآجال بصالح الأعمال. بارك الله لي ولكم في القرآن والسنة، ونفعني وإياكم بما فيهما من الآيات والحكمة. أقول ما سمعتم، وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه؛ إنه هو الغفور الرحيم.

Demikian contoh naskah kultum Ramadhan dengan tema mengejar lailatul qadar semoga bermanfaat bagi semuanya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler