KULTUM Ramadhan Terbaik Menyentuh Hati Tema Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

23 Maret 2022, 13:03 WIB
KULTUM Ramadhan Terbaik Menyentuh Hati Tema Keistimewaan Malam Lailatul Qadar /Pixabay.com/apassingstranger

JURNAL MEDAN - Teks kultum Ramadhan terbaik menyentuh hati dengan tema keistimewaa malam Lailatul Qadar tersedia alam artikel ini.

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar merupakan malam yang hanya terjadi pada bulan Ramadhan.

Lailatul Qadar ini dalam Al Quran digambarkan sebagai malam lebih baik dari seribu bulan.

Baca Juga: Contoh Kultum atau Ceramah Ramadhan Terbaik, Tema: Jangan Tertipu Dengan Nikmat Dunia

Keistimewaan malam Lailatul Qadar dituangkan dalam surat  ke 97 dalam Al Quran yakni surat Al Qadar.

Dikutip dari buku mimbar ceramah, inilah teks contoh kultum dengan tema keistimewaa malam Lailatul Qadar: 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahil ladzii kaana bi’ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja’ala fis samaa’i buruujaw waja’ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, alladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da’iyan ilal haqqi bi’idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli ‘alaihi wa’alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba’du.

Baca Juga: Contoh Naskah Ceramah Kultum Ramadhan Singkat Malam Kedua Puasa 2022, Tema: Keberuntungan yang Besar

Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, pertama tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, karena atas rahmat, taufiq dan petunjuk-Nya, kita dapat berkumpul dalam tempat yang baik ini tanpa ada suatu halangan apapun.

Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan. Malam qadar (Lailatul Qadar) merupakan malam kemuliaan yang teristimewa. Tidak ada suatu malam yang mendapat kehormatan begitu tingginya, selain lLailatul Qadar.

Di dalam Al-Qur'an terdapat satu surat yang secara khusus menceritakan tentang malam lLailatul Qadar. Surat itu turun sewaktu Nabi masih di Mekkah, pada tahun-tahun permulaan dari ke Nabian.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Mukaddimah Ceramah dan Kultum Ramadhan 1443 Hijriah atau 2022 Terbaru

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qadar ayat 1-5, yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan dia (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadar: 1-5).

Sungguh keistimewaan terbesar telah diberikan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad saw, di dalam bulan Ramadhan yaitu malam kemuliaan (lailatul qadar) yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

Surat Al-Qadar yang terdiri dari 5 ayat itu menyebutkan, pentingnya malam yang semalam itu. Suatu peristiwa besar sudah terjadi, turunya kitab suci Al-Qur'an dari Tuhan kepada Nabi Muhammad.

Untuk mengakhiri zaman kegelapan yang menyelubungi seluruh masyarakat manusia, untuk dibawa ke zaman terang benderang dengan prinsip prinsip dan ajaran-ajaran yang maha tinggi dari Tuhan.

Baca Juga: Naskah Ceramah atau Pidato Tema: Keutamaan Memperbanyak Puasa Sunat di Bulan Sya’ban

Pemindahan zaman yang penting ini di tandai Tuhan dengan lialatul qadar, malam maha kuat yang merobek dan mengoyak-ngoyak segala kegelapan. Dengan segala upacara kebesaran, turunnya Al-Qur'an pada malam itu dihantarkan suatu barisan demonstran besar dari seluruh malaikat yang suci-suci dibawah pimpinan malaikat Jibril.

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: "Ketika terjadi malam lailatul qadar, maka turunlah malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan shalawat dan salam pada setiap hamba yang berdiri atau duduk yang sedang zikir kepada Allah swt."

Abu Hurairah ra, berkata: "Malaikat-malaikat turun ke bumi pada malam lailatul qadar lebih banyak daripada bilangan batu kerikil." Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa cahaya memancar ke genap penjuru menyibak dan mengusir segala gulita, kondisinya menjadi demikian sakral dan agung, alam malakut menjadi terbuka.

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan

Lafal "al-lail" (malam) disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 92 kali, bahkan ada yang dijadikan persumpahan oleh Tuhan, tetapi khusus untuk malam qadar ini diberikan kehormatan yang sangat tinggi.

Di dalam surat Ad-Dukhan ayat 3 malam itu dinyatakan sebagai malam yang diberi berkah, hal itu tidak lain karena pada malam itu diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.

Baca Juga: Teks Ceramah Kultum Ramadhan Singkat, Tema: Hikmah Mudik atau Pulang Kampung

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan semata-mata mengharapkan alha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah diperbuat sebelumnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengenai kapan terjadinya malam yang sangat mulia itu tidak ada yang mengetauinya secara persis. Tetapi yang pasti malam lailatul qadar i terjadi pada satu malam di bulan Ramadhan Kirnya hal itu memang ngaja dirahasiakan, agar seluruh malam-malam bulan Ramadhan risi dengan aktivitas peribadatan yang sungguh-sungguh.

Kalau Hanya dimanfaatkan dengan memperbanyak i'tikaf, tentu keistimewaan malam yang begitu luar biasa itu diperolehnya beserta malam-malam lain di bulan Ramadhan yang nilai palahanya juga berlipat-lipat.

Namun demikian, terdapat hadis yang mengindikasikan mengenai malam yang kemungkinan besar sebagai terjadinya peristiwa yang amat istimewa itu (malam qadar). Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Umar r.a. sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa yang meng hidupkan malam tanggal dua puluh tujuh dari bulan Ramadhan sampai subuh, maka itu lebih aku sukai daripada berdiri beribadah dalam malam malam bulan Ramadhan keseluruhannya.

Rasulullah SAW juga bersabda: "Barangsiapa yang mengharap mendapatkan lailatul qadar, maka hendaklah ia berusaha mendapat kannya di malam dua puluh tujuh." (HR. Ahmad).

Fatimah berkata: "Wahai ayah, apa yang dapat dilakukan orang orang lemah, laki-laki, perempuan, yang tidak dapat berdiri?" Beliau bersabda: "Tidaklah mereka meletakkan bantal-bantalnya lalu dipakai bertelekan, lalu mereka duduk sesaat dari saat-saat malam itu dan berdo'a pada Allah Azza wa Jalla, kecuali hal itu lebih aku suka daripada berdirinya umatku seluruhnya pada bulan Ramadhan."

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dan shalat dua rakaat serta memohon ampun, maka Allah akan mengampuninya dan dia telah mendapatkan limpahan rahmat Allah serta Jibril akan mengusapkan sayapnya padanya. Dan barangsiapa yang disuap (dielus) oleh Jibril dengan sayapnya, tentu dia masuk surga."

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan.

Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang mulia ini, semoga Allah senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, amin. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma'in, was salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: mimbar ceramah

Tags

Terkini

Terpopuler