Contoh Khutbah Jumat Terbaru Tema: Iman, Akhlak, Amal dan Ibadah, Cocok Disampaikan di Akhir Bulan Sya'ban

24 Maret 2022, 11:35 WIB
Contoh Khutbah Jumat Terbaru Tema Iman, Akhlak, Amal dan Ibadah /Foto: Ilustrasi Masjid/Shahbaz Akram/pexels.com

 

JURNAL MEDAN - Tersedia contoh khutbah Jumat terbaru dengan tema Iman, Aklak, Amal dan Ibadah dalam artikel ini. Cocok disampaikan di akhir bulan Sya'ban.

Diharapkan contoh khutbah Jumat kali ini dapat menjadikan para jamaah semakin bertaqwa kepada Allah SWT.

Selain itu, khutbah Jumat terbaru ini juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi khotib yang ditugaskan untuk menyampaikan khutbah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 25 Maret 2022 Tema Cara Umat Islam Meyambut dan Menyikapi Bulan Ramadhan

Perlu diketahui, khutbah Jumat yang terdiri dari dua khutbah merupakan syarat dalam pelaksanaan sholat Jumat.

Berikut ini contoh khutbah Jumat terbaru dengan tema Iman, Akhlak, Amal dan Ibadah yang dikutip dari buku berjudul 'Khutbah Jumat Membina Persaudaraan' selengkapnya:

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Saudara-saudara kaum Muslim yang berbahagia

Bertaqwalah kepada Allah SWT, taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk kemusyrikan dan kemuna fikan yakni dengan mentaati dan mengerjakan semua perintah Allah serta meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Juga taqwa yang dapat menumbuhkan amal-amal saleh yang nyata sebagai pembuktian kebenaran iman, sebab segala perbuatan dan amal manusia, baik atau jahatnya adalah merupakan pencerminan imannya terhadap Allah SWT.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Padat Tema Dosa yang Dianggap Biasa

Allah telah memberikan tuntunan hidup bagi kita berupa agama Islam, sebagai pedoman yang sempurna, karena didalam 'nya terkandung hukum dan ketentuan-ketentuan yang bertalian dengan urusan dunia dan akhirat. Dalam definisi kita jumpai tentang agama, yaitu:

'Agama ialah tuntunan Ilahi untuk segenap orang berotak waras untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat'.

Pengertian definisi di atas ialah Islam adalah agama hidup dan kehidupan, oleh sebab itu Islam mengatur tata hidup manusia, baik dalam hubungan dengan sesamanya, maupun hubungan manusia dengan Maha Penciptanya.

Kita menyadari perlunya hubungan sesama hamba Allah dalam melaksanakan tugas di masyarakat, bahkan saling membutuhkan satu sama lain.

Hal ini kita sadari pula karena keterbatasan kemampuan manusia, meskipun Allah telah memberikan anugerah akal fikiran yang merupakan kelebihan manusia atas segala makhluk.

Memang dengan akal kita dapat membedakan baik buruk perintah dan cegah, sehingga bagi manusialah Allah menga manatkan agama.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Akhir Bulan Sya'ban, Tema: 5 Macam Orang Riya atau Pamer

Allah Ta'ala berfirman:

وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. Al Baqarah: 132)

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia

Sebagai pertanggung-jawaban, maka hendaklah kita menyerahkan hidup-mati, ibadah dan pekerjaan kita hanya karena mengharap ridla Allah semata-mata.

Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ

Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). "(QS. Al An'am: 162-163)

Dengan demikian semua amal perbuatan yang kita lakukan adalah benar-benar merupakan pancaran cahaya iman; dari sanalah terbentuknya akhlaqul karimah dan tingkah laku perbuatan terpuji/amal salih.

Kepada merekalah Allah akan memberikan kebahagiaan dan tempat yang baik kelak di akhirat, sebagaimana firman Nya:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ

Orang-orang yang beriman dan beramal salih, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (QS. Ar Ra'd: 29)

Ayat diatas merupakan penegasan janji Allah bagi orang orang yang beriman dan beramal salih.

Amal salih yakni perbuatan yang baik adalah meliputi tindak laku pribadi dan pergaulan bermasyarakat.

Tegasnya seorang mu'min harus bersikap dan berbuat baik terhadap diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Terhadap diri sendiri ia harus memelihara perangai dan tata hidup sesuai tuntunan Allah, terhadap masyarakat sekitar ia pun harus berbuat dan bergaul dengan sikap terpuji.

Manusia adalah sebaik-baiknya makhluk Allah; kepada merekalah Allah menunjukkan jalan yang benar, yaitu agama Islam.

Akan tetapi karena keterbatasan sifat manusia banyak diantara mereka tersesat perjalanan hidupnya, gugur oleh bujuk rayu syaithan.

Syaitan senantiasa berusaha agar manusia ingkar kepada Allah, yaitu dengan memperhatikan dan menjanjikan kemanisan hidup duniawi, sehingga tidak sedikit manusia terlena dan akhirnya terlepas sama sekali dari tuntunan Allah.

Oleh sebab itulah Allah memberikan beban kepada orang orang yang beriman agar melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar.

Allah Ta'ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman hepada Allah'. (QS. Ali Imran: 110).

Jelaslah bahwa umat Islam adalah semulia-mulia umat bagi pandangan Allah dan ciri mereka ialah senantiasa melaksana kan amar ma'ruf dan nahi munkar.

Dari itu, sebagai orang mu'min kita wajib melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar sebagai bukti ketaatan dan kecintaan kepada Allah, yaitu dengan melakukan amal saleh dan membendung diri dari tingkah tercela.

Dengan demikian sampailah kita kepada satu kesimpulan bahwasanya dari iman yang benar akan terpancar akhlak yang baik, dari akhlak yang baik terwujudlah perbuatan yang saleh, termasuk di dalamnya kesediaan beramar ma'ruf dan nahi munkar.

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia Kunci iman ialah ibadah. Benar tidaknya seseorang sangat berpengaruh terhadap besar dan tidaknya iman, dengan kata lain iman yang tidak terpelihara maka ibadahnya pun tidak teratur.

Kita telah menyatakan dan mengakui iman kepada Allah maka ibadah kita pun hendaknya karena Allah dan menuruti ketentuan-ketentuan-Nya.

Jadi pertanda orang mu'min ialah ibadah dan perbuatannya baik.

Allah Ta'ala berfirman:

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari mungkar mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya". (QS. At Taubah: 71).

Demikianlah gambaran sifat dan sikap mu'min yang disukai Allah. Kepada merekalah Allah menjanjikan kehidupan yang baik di akhirat sebagaimana dalam kelanjutan ayat diatas.

Allah berfirman:

وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ࣖ

"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mu'min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) sorga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat tempat yang bagus di sorga 'Adn". (QS. At Taubah: 72).

Allah!

Berbahagialah mereka yang memperoleh kenikmatan janji. Kita menyadari bahwa hakikat hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Tidaklah Aku jadikan manusia dan jin melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz Dzaariyaat: 56)

Dan mengingat keterbatasannya umur yang diberikan oleh Allah kepada makhluk-Nya, marilah kita isi sepanjang hidup dengan akhlak dan amal yang baik serta ibadah yang benar, sebagaimana pembuktian pernyataan iman terhadap Allah swt.

Kita laksanakan segala perintah-Nya, kita cegah larangan larangan-Nya, serta marilah kita berusaha melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar meskipun terhadap diri sendiri.

Dari uraian di atas, sebagai penutup kami ajak saudara saudara untuk meningkatkan amal dan ibadah, kita tanamkan iman yang benar kepada anak cucu, kita bina akhlak dan amaliah mereka serta kita betulkan tata cara ibadah mereka.

Semoga dengan cara demikian, kita semua beserta anak cucu akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, memperoleh janji-janji Allah yang menjadi harapan hamba hamba Allah yang salih.

Semoga Allah menjauhkan kita dari segala tipu daya dan bujukan rayu syetan yang menyesatkan.

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا ࣖ

"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (QS. Al Kahfi : 110).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ  إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.  رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

***

 

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: Khutbah Jumat

Tags

Terkini

Terpopuler