Kultum Ramadhan, Meniru Rasulullah SAW yang Membangun Peradaban Dari Masjid

25 Maret 2022, 08:25 WIB
Kultum Ramadhan, Membangun Peradaban dari Masjid /Ahmad Fiqi Purba/JURNAL MEDAN

JURNAL MEDAN - Berikut contoh Kultum Ramadhan tentang Rasulullah SAW yang membangun Peradaban dari Masjid.

Masjid yang dikenal sebagai rumah ibadah umat Islam sejatinya memiliki fungsi lain yang dicontohkan Rasulullah yakni tempat membangun peradaban Islam.

Assalamualaikum Wr. Wb

Bersyukur kita kepada Allah atas anugerah nikmat dan karuniaNya, siang hari ini insya Allah kita dapat menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Penuh Makna, Dunia Hanya Tempat Persinggahan Sementara Manusia

Marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah, dengan sebenar-benar taqwa yaitu dengan menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang olehNya.

Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, langkah pertama yang beliau lakukan adalah membangun masjid.

Kata masjid dalam Alquran terulang sebanyak 28 kali. Dari segi bahasa, kata masjid terambil dari akar kata sajada-yasjudu-sujuudan (patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat serta ta’dhim).

Adapun ismul makaan (nama tempat) adalah masjid (tempat bersujud), yakni bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Tema Pentingnya Menutup Aib Sesama Muslim

Karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, maka hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mencerminkan kepatuhan, tunduk, taat semata kepada Allah SWT.

Masjid adalah institusi pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW saat beliau hijrah ke kota Madinah, yakni masjid Quba’, kemudian disusul dengan Masjid Nabawi di Madinah.

Terlepas dari perbedaan pendapat ulama’ tentang masjid yang dijuluki Allah sebagai masjid yang dibangun atas dasar taqwa (Q.S. At-Taubah: 108).

Ketakwaan, dan setiap masjid seharusnya memiliki landasan dan fungsi seperti itu.

Baca Juga: Link Download dan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Untuk Wilayah Jakarta Sekitarnya

Itulah sebabnya mengapa Rasulullah SAW meruntuhkan bangunan kaum munafik yang juga mereka sebut masjid.

Kaum munafik menjadikan lokasi itu tempat pembuangan sampah dan bangkai binatang, karena di bangunan tersebut tidak dijalankan fungsi masjid yang sebenarnya, yakni ketaqwaan.

Al-Quran melukiskan bangunan kaum munafik itu sebagai berikut, (Q.S. At-Taubah: 107).

Artinya: "dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sejak dahulu".

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 25 Maret 2022 Menyambut Ramadhan Tema Amal yang Mendatangkan Surga

Yang dimaksudkan dengan orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani bernama Abu ‘Amir.

Kedatangannya ditunggu-tunggu dari Syiria untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu. Dia juga berniat membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin.

Akan tetapi kedatangan Abu ‘Amir ini tidak jadi karena ia mati di Syria dan masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas perintah Rasulullah SAW, berkenaan dengan wahyu yang diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.

Rasulullah SAW tidak menjadikan masjid hanya tempat shalat semata, tapi juga sebagai sarana melakukan pemberdayaan umat, seperti tempat pembinaan dan penyebaran dakwah Islam.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 25 Maret 2022 Tema Cara Umat Islam Meyambut dan Menyikapi Bulan Ramadhan

Sebagai tempat untuk mengobati orang sakit, sebagai tempat untuk mendamaikan orang yang sedang bertikai, sebagai tempat untuk konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi, sosial dan budaya.

Demikian pula digunakan untuk menerima duta-duta asing, sebagai tempat pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, sebagai tempat bersidang, tempat mengurus baitul maal, menyusun taktik dan strategi perang, serta mengurus prajurit yang terluka.

Demikian pula masjid sebagai sarana tempat pendidikan, dan Rasulullah SAW mengajar langsung dan memberi berkhutbah, dalam bentuk halaqah, di mana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya jawab berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari-hari.

Dari berbagai sumber. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler