Naskah Khutbah Jumat Tentang Akan Terjadi Fitnah Dikalangan Orang-orang Mukmin

25 Maret 2022, 10:21 WIB
Berikut Naskah Khutbah Jumat Tentang Akan Terjadi Fitnah Dikalangan Orang-orang Mukmin /Pixabay/Makalu

JURNAL MEDAN - Tersedia nakah khutbah Jumat tentang akan terjadi fitnah dikalangan orang-orang mukmin dalam artikel ini.

Naskah khutbah Jumat kali ini dikutip jurnalmedan.pikiran-rakyat.com dari buku yang ditulis oleh Achmad Sunarto.

Diharapkan naskah khutbah Jumat ini dapat membantu para khotib dalam menyiapkan bahan untuk khutbah.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Tema Pentingnya Menutup Aib Sesama Muslim

Sebagaimana kita ketahui, khutbah Jumat merupakan syarat dalam pelaksanaan sholat Jumat.

Khutbah jumat sendiri terdiri dua bagian, yaitu khutbah pertama dan kedua. Khotib harus duduk diantara dua khutbah tersebut.

Langsung saja, inilah khutbah Jumat tentang akan terjadi fitnah dikalangan orang-orang mukmin selengkapnya.

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia

Marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT, taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk kemusyrikan dan kemuna fikan yakni dengan mentaati dan mengerjakan semua perintah Allah serta meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 25 Maret 2022 Menyambut Ramadhan Tema Amal yang Mendatangkan Surga

Juga taqwa yang dapat menumbuhkan amal-amal saleh yang nyata sebagai pembuktian kebenaran iman. Sebab segala perbuatan dan amal manusia, baik atau jahatnya adalah me rupakan pencerminan imannya terhadap Allah swt.

Rasulullah saw bersabda:

بادروا بالأعمال الصالحات فستكون فتن كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسى و يمسي مؤمنا ويصبح كافرا يبيع دينه بعرض من الدنيا.

"Bergegaslah menjalankan amal saleh. Sebab akan terjadi berbagai fitnah bagaikan potongan-potongan malam yang gelap gulita. Disaat itu orang yang pada pagi harinya beriman kemudian sore harinya menjadi kafir, dan pada sore hari dia masih beriman kemudian pada pagi harinya menjadi kafir, dia jual agamanya dengan harta benda (kemewahan) dunia. (HR. Muslim)

Fitnah adalah perkataan atau ucapan-ucapan yang bermaksud menjelek-jelekkan orang lain sehingga bisa menodai nama baik atau merugikan kehormatannya. Biasanya fitnah ini digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena maksud-maksud tertentu.

Kebanyakan maksud itu timbul dari dorongan ambisi yang ditiupkan oleh setan melalui hawa nafsunya. Orang-orang seperti ini disebut sebagai orang-orang ambisius. Dengan sifat ambisius ini orang lalu menyebarkan fitnah untuk menodai nama baik atau kehormatan seseorang.

Bila fitnah dapat termakan oleh orang banyak, pasti akan terjadi peristiwa-peristiwa yang tak diinginkan yang menimpa orang yang difitnah. Tentu orang yang difitnah akan menjadi bingung karena apa yang difitnahkan kepadanya sama sekali atau belum atau tak pernah dilakukan.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Terbaru Tema: Iman, Akhlak, Amal dan Ibadah, Cocok Disampaikan di Akhir Bulan Sya'ban

Tetapi karena begitu lihainya orang yang memfitnah akhirnya fitnah itu seakan-akan benar-benar terjadi. Maka suramlah nama baik orang yang difitnah, jatuhlah harga diri dan kehormatannya dihadapan masyarakat umum Kalau kebetulan orang yang difitnah itu sebagai seorang pemimpin, maka jatuhlah kepemimpinannya.

Kalau yang di fitnah sebagai guru, maka hilanglah kewibawaannya sebagai guru. Kalau fitnah itu menimpa pada suami istri, maka akan goyahlah kehidupan rumah tangganya. Begitulah seterusnya, sehingga benar-benar fitnah sangat kejam, lebih kejam dari pembunuhan.

Allah Ta'ala berfirman:

وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ. (البقرة:١٩١)

Dan fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan. (QS. Al Baqarah: 191) Karena begitu kejamnya fitnah, maka umat Islam diperingat kan oleh Allah agar tidak melakukan fitnah. Orang yang melakukan fitnah diancam oleh-Nya dengan siksaan yang amat pedih.

Allah Ta'ala berfirman:

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu daripada fitnah yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal: 25)

Saudara-saudraa kaum muslimin yang berbahagia Fitnah, sebagaimana yang disebut didalam hadits oleh Rasulullah SAW. diibaratkan sebagai malam yang gelap gulita. malam yang tidak diterangi oleh cahaya apapun.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 25 Maret 2022 Tema Cara Umat Islam Meyambut dan Menyikapi Bulan Ramadhan

Itu berarti bahwa fitnah yang bakal menimpa umat manusia kelak bukan sekedar fitnah, melainkan merupakan bencana yang menyesatkan. Sebab malam menurut lazimnya adalah waktu yang diliputi kegelapan sehingga bisa menyesatkan bagi siapa saja yang tidak membawa alat penerang.

Jadi hadits yang disebutkann diatas merupakan suatu peringatan bagi kita semua bahwa zaman akhir akan terjadi fitnah besar yang mengharus kan kita untuk berwaspada agar jangan sampai menjadi korban fitnah itu.

Adapun ciri-ciri fitnah yang bakal terjadi itu adalah adanya pengaruh harta benda dan kemewahan duniawi yang dapat menyeret seseorang menuju kesesatan. Dikatakan sesat karena pada waktu itu orang sudah tidak memperdulikan agamanya demi mengejar kemewahan dunia.

Mereka sudah rela menukar agamanya (Islam) dengan kemewahan, kemegahan, kekuasaan dan lain sebagainya. Sehingga dibayangkan orang itu mudah sekali kafir, pagi hari mukmin tetapi sore harinya menjadi kafir.

Fitnah yang bakal terjadi itu bukan tidak ada sebab dan sumbernya. Sebab utama tentu saja karena kerapuhan iman yang dimiliki orang-orang di zaman akhir. Sedang dilain pihak usaha untuk menggelincirkan iman seseorang datang begitu gencarnya.

Mereka menggunakan berbagai cara terutama me mamerkan kemewahan-kemewahan duniawi sebagai umpan. Dan cara seperti ini sudah terbukti dan pernah dipraktekkan oleh orang-orang kafir pada zaman Rasulullah SAW.

Sidang Jum'at yang berbahagia

Orang yang sudah terfitnah oleh kemilaunya dunia akan lebih mudah meninggalkan agamanya. Apalagi kalau dasar agama dan imannya sejak mula memang tidak kuat. Maka dia akan lebih mudah terperdaya, tergeliur dan terpana. Keterpa naannya itu mengakibatkan silau mata hatinya.

Dia silau bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara sedang hidup di akhirat abadi adanya. Bahkan dia lupa bahwa kehidupan di dunia ini tiada lain hanyalah permainan dan penghibur yang tidak akan bisa dibawa dan dinikmati sampai mati. Sedang hidup di akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya.

Andaikata orang menyadari akan hal itu pastilah dia akan berfikir panjang dan berhati-hati agar tidak mudah terperosok di dalam kesesatan yang dilaknati. Oleh sebab itu jauh-jauh sebelumnya Rasulullah SAW di dalam khutbahnya beliau pemah bersabda:

إن مما أخاف عليكم بعدي ما يفتح عليكم من زهرة الدنيا وزينتها. (متفق عليه)

Sesungguhnya diantara yang paling aku khawatirkan atas kalian sepeninggalku nanti adalah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kekhawatiran Rasulullah SAW mengenai umatnya yang tergelincir dalam bujukan kemewahan duniawi bukanlah hal yang dibuat-buat. Karena cobaan itu sudah menyangkut kepada iman seseorang.

Hilangnya keimanan seseorang merupakan musibah besar dimana kalau terus dibiarkan akan menyebabkan orang mengalami kesengsaraan yang luar biasa beratnya di akhirat kelak. Padahal dibandingkan dengan kemewahan yang telah diterimanya di dunia sama sekali tidak seimbang. Kemewa han di dunia serba terbatas. Sedang kesengsaraan di akhirat tidak ada batasnya, bersifat abadi, selama-lamanya di dalam neraka.

Proses pemurtadan seseorang dengan beralih agama dari agama Islam ke agama lain memang banyak berlatar belakang karena duniawi. Orang-orang seperti ini telah termakan oleh fitnah keduniaan, sehingga dapat dikatan sebagai orang-orang yang telah membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat. Allah Ta'ala berfirman:

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ ࣖ

Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan theidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong (QS. Al Baqarah: 86)

Sidang Jum'at yang berbahagia

Dalam menanggulangi datangnya fitnah yang bersumber dari kemewahan dunia ini Rasulullah saw telah menganjurkan kepada umatnya untuk bergegas menjalankan amal saleh. Jangan menunggu dan membuang waktu.

Selagi ada kesem patan, jangan dibuang percuma. Isilah kesempatan itu untuk beramal saleh. Apalagi amal saleh yang bersifat wajib, sedang yang bersifat sunatpun jangan sampai dilalaikan. Semua itu sebagai bekal bilamana datang masa yang penuh dengan fitnah dunia. Amal saleh itu sebagai bentengnya iman. Semakin banyak amal salehnya semakin kuat pula imarinya.

Tidak ada batas umur bagi orang yang ingin menjalankan amal saleh. Semenjak kecil harus sudah berlatih menjalankan amal saleh. Menjalankan shalat, puasa, membantu orang tua, belajar dan lain sebagainya adalah amal saleh yang bagus sekali untuk diajarkan dan dibiasakan kepada anak-anak kita. Setelah mereka baligh harus mulai diaktifkan, jangan sampai lalai tanpa ada teguran

Kerap kali kita menjumpai orang-orang yang mengaku beragama Islam, namun tidak aktif menjalankan kewajiban kewajibannya, apalagi mengerjakan ibadah-ibadah sunnah. Bila mereka ditanya selalu menjawab santai: "Ah nanti saja kalau sudah tua. Bahkan pernah kami bertemu dengan seorang teman yang dulunya aktif menjalankan shalat. Tetapi setelah kami lama berpisah rupa-rupanya kepribadiannya berubah.

Dia sudah tidak aktif lagi menjalankan shalat, bahkan shalat Jum'atpun sudah jarang dijalankan kecuali pada waktu-waktu tertentu bila ada waktu luang. Ternyata setelah kami menyelidikinya, sebab utama dia meninggalkan kewajiban agamanya karena terlalu sibuk bergerak dalam usaha bisnis. Kasihan dia, sebab kemajuan yang telah dia capai dalam usaha bisnisnya dia lupa karena terbuai oleh kemilaunya dunia. Semoga orang-orang seperti ini insyaf kembali sebelum ajal tiba.

Akhirnya marilah kita bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar kita dijadikan oleh-Nya menjadi golongan orang-orang yang terpelihara imannya, senantiasa taqwa, termasuk orang yang suka memohon ampunan-Nya, juga men jadi golongan orang-orang yang gemar berbuat kebajikan, berguna bagi keluarga dan masyarakat serta memperoleh janji janji Allah. Semoga!

سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan sorga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul sul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Al Hadid: 21)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler