Khutbah Jumat Edisi Ramadhan, Singkat dan Menyentuh: Sebentar Lagi Ramadhan Meninggalkan Kita

19 April 2022, 14:15 WIB
Khutbah Jumat edisi Ramadhan /Instagram @m.nasirdjamil

 

JURNAL MEDAN - Teks khutbah Jumat berikut ini mengangkat tema sebentar lagi Ramadhan meninggalkan kita, singkat dan menyentuh jamaah.

Khutbah Jumat edisi Ramadhan kali ini penceramah diharapkan menyampaikannya dengan penuh penghayatan agar menyentuh hati jamaah sholat Jumat.

Karena teknik penyampaian khatib khutbah Jumat berperan penting dalam membuat suasana hati jamaah menjadi tersentuh.

Baca Juga: Karena Petir, Nayaka Ganggu Momen Romantis Abhimana dan Kinanti Buat Anak, Sinopsis TMTM Episode 252 Hari Ini

Sebagaimana diketahui jika saat ini kita sudah memasuki minggu ke 2 Ramadhan yang artinya akan terus berjalan dan meninggalkan kita.

Ramadhan tahun depan belum ada jaminan akan berjumpa kembali dengan kita karena sisa umur kita semua adalah rahasia Allah Subhanahu Wa Taala.

Dengan masih adanya beberapa hari lagi puasa Ramadhan di tahun 2022 ini harus bisa dimaksimalkan sebelum menjadi penyesalan di masa yang akan datang.

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Witir di Separuh Kedua Ramadhan, Dilengkapi Teks Arab Latin dan Arti

Khatib memiliki peranan penting dalam mengajak dan mengarahkan jamaah sholat Jumat agar kembali semangat dalam menjalani ibadah di sisa Ramadhan tahun ini.

Berikut ini teks lengkap khutbah Jumat dengan tema sebentar lagi Ramadhan meninggalkan kita yang dilansir dari laman khutbahsingkat.com.

اَلْحَمْدُ لله، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْفُرْقَانَ لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَنَذَيِرًا، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَيْنَا بِأَنْوَاعِ النِّعَمِ مِدْرَارًا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُطَهِّرُوْنَ اللهَ تَطْهِيْرًا. فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. بسم الله الرحمن الرحيم، إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Baca Juga: Kunci Gitar Lagu Batak Ganjang Ma Umur Mi - Osen Hutasoit: Mainkan Intro dari Kunci F

Wahai orang-orang yang beriman, Allah memanggil kita. Allah menyeru kita, berulang-ulang kali, Allah panggil kita dalam kitabNya, tapi adakah telinga yang mau mendengar? Hati yang mau sadar dan mencerna panggilan Allah?

Allah Menyeru:

اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

Bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.”

Sering kita mendengar ucapan itu. Tapi sudahkah kita berubah menjadi orang yang bertakwa?

Bukan hanya status yang dirubah, tapi hati yang penuh dengan ketaqwaan, mematuhi perintah Allah, menjauhi laranganNya, mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan tidak melupakan-Nya.

Allah SWT Berfirman:

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Janganlah kalian mati kecuali dalam kondisi Islam.”

Baca Juga: 20 Link Twibbon Selamat Hari Raya Idul Fitri 2022 atau 1443 H. Pilihan Terbaik Untuk Share ke Medsos

Ketahuilah yang menjadi standar kebaikan manusia itu penutupnya, bukan awalnya. Proses memang penting, tapi tetap penutup dari proses tersebut yang akan menjadi penentu apakah dia termasuk orang-orang yang sukses atau dia akan menjadi orang-orang yang merugi?

Jama’ah Rahimah Kumullah..

Ramadhan hampir pergi dari kita!

Baru beberapa hari yang lalu kita mendengar ucapan-ucapan tahniah, ucapan-ucapan Marhaban Ya Ramadhan. Tapi Subhanallah, kiranya sudah 18 hari kita berpuasa. Dia akan segera pergi meninggalkan kita dengan begitu cepatnya.

Ada sebagian yang telah memenuhi Ramadhannya dengan amalan-amalan yang indah. Tapi tidak sedikit yang meremehkan Ramadhan. Bahkan sebagian sudah menghentikan ibadah puasanya.

Ingat,,,,, yang menjadi standar Antum sukses atau tidak di Ramadhan sekarang ini adalah penutupnya.

Coba kita lihat baginda Nabi kita Muhammad SAW, apa yang sebenarnya beliau lakukan di 10 hari terakhir? Puncak dari Ramadhan.

‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dia menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

Nabi SAW pada sepuluh hari yang akhir sangat bersungguh-sungguh, sesuatu yang tidak beliau lakukan pada hari-hari yang lain.” (HR. Muslim)

Apakah kita sudah mempersiapkan diri atau kita sudah mulai lemas? Semangat kita mulai kendur, tidak seperti di awal Ramadhan.

Rasulullah SAW tidak hanya beribadah untuk dirinya sendiri. Beliau memikirkan keluarganya. Beliau bangunkan istrinya, beliau bangunkan putrinya, beliau bangunkan menantunya, sambil beliau mengencangkn sarungnya, meninggalkan istri-istrinya.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

“Ketika Rasulullah SAW memasuki sepuluh terakhir, maka beliau menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan sarungnya” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW, manusia yang termulia, yang telah diampuni dosa-dosanya, yang lalu dan yang akan datang, beliau membangunkan keluarganya. Beliau bangunkan istrinya untuk turut beribadah. Beliau datang ke rumahnya Fatimah, beliau datang ke rumahn Ali bin Abi Thalib, beliau membangunkan keduanya dan mengatakan:

أَلَا تُصَلِّيَانِ

Apakah kalian berdua tidak mau shalat?” (HR. Bukhari)

 

Ini waktunya berlomba-lomba! Belum selesai Ramadhan ini. Beliau kencangkan sarungnya, beliau sungguh semangat.

Sedangkan Sebagian kita, di sepuluh hari terakhir Ramadhan, Mengendurkan sarungnya, Ia sibuk dengan makanan, Ia sibuk dengan membuat kue, kegiatan-kegiatan yang seharusnya dia tunda.

Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW di dua puluh awal Ramadhan mencampur Shalat malamnya dengan tidur. Tapi di sepuluh hari terakhir, beliau menghidupkan malam dengan tanpa tidur sama sekali.

Demi untuk mendapatkan hasil yang paling sempurna, beliau tinggalkan rumahnya, beliau tinggalkan ranjangnya, beliau tinggalkan keluarganya untuk datang ke rumah Allah ‘Azza wa Jalla, i’tikaf di sana.

Di muka bumi ini banyak tersebar Rumah-rumah Allah, Dimanakah Rumah Allah Tersebut?

Rasulullah SAW Bersabda:

أَحَبُّ الْبُقَاعِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا

Tempat yang paling dicintai Allah di muka bumi ini adalah masjid-masjid-Nya.” (HR. Muslim)

Kita masih ada sisa-sisa hari yang perlu kita perjuangkan. Di situ ada satu malam yang Allah Berfirman:

خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam itu Lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)

Kita bisa melihat bagaimana semangatnya orang bekerja tatkala dijanjikan gaji berlipat ganda. Kita lihat karyawan-karyawan yang dijanjikan apabila engkau tetap di kantor selama sepuluh hari ketika libur, maka akan aku lipat gandakan sepuluh bulan gaji, aku lipatkan seratus bulan gaji, aku lipatkan seribu bulan.

Bagaimana kalau ini Rabbul ‘Alamin yang menawarkan kepada kita? Satu malam ibadah akan dilipat gandakan fahalanya, bahkan fahalanya lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan/80 tahun.

Apakah ini akan kita ambil? Atau akan kita sia-siakan begitu saja, Padahal Allah telah memberi kita umur dan kesempatan, belum tentu kita akan diberi kesempatan lagi bertemu dengan Ramadhan tahun mendatang.

    بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَجَعَلَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) ـ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ ـ

Demikian teks khutbah Jumat edisi minggu kedua Ramadhan 1443 H/2022 M, semoga bermanfaat bagi semuanya.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler