Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema : 4 Amalan Meraih Surga Allah

22 April 2022, 13:50 WIB
Ilustrasi Contoh Teks Kultum Ramadhan 2022 dengan Tema 4 Amalan Meraih Surga Allah / Pixabay/ Sanimdesigns.

JURNAL MEDAN - Berikut ini adalah contoh kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema 4 amalan meraih surga Allah.

Surga merupakan idaman seluruh umat muslim di dunia. Surga akan di dapatkan oleh orang orang yang senantiasa selalu mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segara larangannya.

Lalu apa saja amalan yang bisa dikerjakan untuk meraih surga Allah tersebut?

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: Jangan Sia-siakan 10 Akhir Ramadhan

Hal itu akan dijelaskan dalam kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema 4 amalan meraih surga Allah yang tersedia dalam artikel ini.

Langsung saja, inilah dia contoh kultum Ramadhan 2022 singkat 4 amalan meraih surga Allah tersebut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Dalam Islam interaksi seorang muslim tidak terbatas pada hubungan yang terjalin antara dirinya dengan Allah atau hablu minallah saja namun juga mengatur hubungan dirinya dengan manusia lain atau habluminannas. Baik hablu minallah dan hablu minannas keduanya berpotensi sama menghantarkan seorang muslim ke dalam surga Nya Allah Taala.

Baca Juga: Teks Kultum Singkat Ramadhan, Tema: Ingat Allah Saat Lapang, Allah Akan Mengingat Kita Saat Sempit

Dalam salah satu hadits, Rasulullah pernah mengajarkan kepada para sahabat di awal-awal berada di Madinah tentang empat amal berhadiah surga. Rasulullah bersabda riwayat Ibnu Majah
dan Ahmad:

“Wahai sekalian manusia, sebarkan salam kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Pesan pertama Rasulullah adalah afsyus salaam, sebarkan salam, sebarkan kedamaian. Rasulullah menganjurkan umatnya ketika bertemu dengan sesama muslim untuk mengucapkan salam, untuk menyebarkan kedamaian. Kapan pun waktunya dan di mana pun berada, seorang muslim harus menjadi penebar kedamaian. Sebab, salah satu makna Islam adalah kedamaian, dan sejak awal Islam mencintai kedamaian.

Sejak dakwah Islam pertama setelah Rasulullah menerima wahyu hingga wafatnya beliau, tak ada satu orangpun yang dipaksa masuk Islam. Islam disebarkan dengan penuh kedamaian, bahkan saat Rasulullah disakiti ketika mendakwahkan Islam, beliau tidak serta merta membalas dengan kekerasan.

Baca Juga: Teks Ceramah atau Kultum Ramadhan, Mencari dan Meraih Lailatul Qadar di Sepuluh Malam Terakhir

Baik di Makkah maupun di Madinah, orang-orang masuk Islam dengan damai, tidak ada satu pun yang dipaksa untuk masuk Islam. Termasuk dakwah Islam di Indonesia yang kemudian menjadi mayoritas muslim. Islam disebarkan dengan damai, tak ada yang dipaksa karena Allah telah menegaskan dalam QS Al Baqarah ayat 256:

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)," (QS. Al Baqarah: 256).

Rasulullah mencontohkan bagaimana berbuat baik kepada setiap orang, meskipun orang itu tidak memeluk Islam. Sewaktu di Makkah, umat Islam disakiti sedemikian rupa. Dicaci, disiksa, bahkan ada yang dibunuh seperti Yasir dan Sumayyah, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bersabar. Barulah di Madinah, turun ayat-ayat jihad dan terjadi peperangan.

Namun semua peperangan yang terjadi di masa Rasulullah, sebagaimana dijelaskan Syaikh Yusuf Qardhawi dalam Fiqih Jihad sebagai perang defensive, dalam rangka membela diri. Perang Badar, karena awalnya kaum muslimin ingin mengambil harta mereka yang dirampas dan dijarah sewaktu ditinggal hijrah. Namun setelah kafilah dagang Abu Sufyan lolos, pasukan kafir Quraisy dibawah pimpinan Abu Jahal justru ingin menghancurkan Islam. Maka terjadilah perang badar.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: Istighfar Sebuah Jawaban Atas Segala Permasalahan

Perang Uhud, orang-orang kafir Quraisy ingin membalas dendam kekalahan dalam perang Badar, untuk menghancurkan Madinah dan umat musli,. Maka disambut kaum muslimin di bukit Uhud. Perang Ahzab, kafir Quraisy dan sekutunya hendak menyerang Madinah, maka dibuatlah parit, khandaq untuk menahan agar mereka tak bisa masuk Madinah.  Demikian seterusnya, setiap perang di masa Rasulullah selalu dilatarbelakangi oleh adanya upaya penyerangan dari musuh Islam.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Pesan kedua Rasulullah adalah ath’imut tha’am, berikan makanan pada yang membutuhkan. Inilah humanisme Islam, inilah kepedulian Islam. Islam menghendaki manusia saling tolong menolong.

Maka jika ada yang membutuhkan, hendaklah ditolong dan umat Islam harus menjadi pelopor dalam menolong orang lain. Apalagi jika yang dibutuhkan adalah kebutuhan primer yang mendesak, seperti makanan. Sejak di Makkah, spirit menolong orang lain sudah ditanamkan. Yang paling monumental adalah turunnya surat Al Maun yang mencela para pendusta agama yakni mereka yang suka menghardik anak yatim dan tidak mau memberi makan fakir miskin.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: 3 Doa yang Tidak Ditolak Allah

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin," (QS. Al Ma’un: 1-3).

Tiga ayat ini turun berkenaan dengan tokoh kafir Quraisy yang biasa menyembelih unta setiap pekan. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging dari unta yang telah disembelih itu. Namun ia tidak diberi justru dihardik dan diusir. Islam menyebut mereka itu pendusta agama. Sebaliknya, Islam mengajarkan pemeluknya menjadi orang yang peka dengan lingkungannya dan suka menolong orang lain yang membutuhkan. Terutama fakir miskin dan anak yatim.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Pesan ketiga yang diajarkan Rasulullah adalah wasilul arham, menyambung silaturahim. Bukan hanya kepada keluarga dekat tetapi juga tetangga, sahabat dan teman. Mereka yang sudah terikat dengan silaturahim, janganlah diputuskan. Bahkan silaturahim terbaik, menurut Rasulullah adalah menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya. Silaturahim ini luar biasa manfaatnya. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Bukhari :

"Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahim". (HR. Bukhari).

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Pesan keempat adalah qiyamul lail, sholat malam. Qiyamul lail merupakan sholat sunnah yang paling utama. Sabda Rasulullah:

“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)

Apalagi ketika didahului dengan tidur, menjadi sholat tahajud yang keutamaannya telah Allah firmankan dalam QS al Isra ayat 79:

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)

Ramadhan mengajarkan kita merutinkan tarawih setiap malam, Ramadhan memacu kita mendawamkan sholat witir selama sebulan, Ramadhan membuat kita bangun malam untuk sahur sebelum fajar dalam masa empat pekan.  Sebuah latihan rutin selama satu bulan, masa 30 hari yang tidak sebentar. Maka jangan sampai tersia-siakan.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Walhasil, semoga pasca Ramadhan kita tetap mampu pertahankan selama sebelas bulan ke depan, sehingga tujuan diwajibkannya puasa dapat terwujud yaitu terwujudnya jiwa yang bertakwa dan hadirnya jiwa-jiwa yang shalih yang suka menebar keselamatan, dan perdamaian, berbuat kebajikan dengan peduli dan berbagi, menyambung silaturahmi dan rajin melaksanakan qiyamul lail.

Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengamalkan empat amal ini dan Allah Taala berkenan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Semoga Allah Taala selalu membimbing kita, memberikan pertolongan pada kita untuk tetap istiqamah di jalan Nya. Aamiin ya rabbal a’lamin.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler