Alquran Sebut Orang yang Pandai dan Beruntung Seperti Ini, Begini Cara Melihatnya

20 Mei 2022, 14:44 WIB
Begini Alquran Melihat Orang yang Pandai dan Beruntung /Ahmad Fiqi Purba/Pexels.com/Alena Darmel

JURNAL MEDAN - Alquran memberikan panduan bagaimana melihat orang yang pandai dan beruntung dengan orang yang bodoh.

Jika seseorang hidup di dunia dikatakan sukses karena memiliki kekayaan materi, banyak kawan, serta populer, maka itu hanya pandangan manusia.

Namun di dalam Alquran telah digariskan bagaimana seorang manusia disebut pandai dan beruntung di dunia maupun akhirat.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 dan Tahlil: Sebagai Yasinan Untuk Doa Arwah Ibu dan Bapak yang Meninggal Dunia

Orang pandai di dunia menggunakan umurnya untuk mempersiapkan diri menuju mati tanpa meninggalkan urusan dunia.

Karena Allah menjamin, ketika urusan akhirat diutamakan seorang muslim, maka semua urusan dunianya selesai.

Simak hadis berikut ini:

عن ابي يعلى شداد ابن اوس رضي الله عنه قال قال رسول الله ص م الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بعدَ المَوتِ ، والعَاجِزُ مَنْ أتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وَتَمنَّى عَلَى اللهِ الاَمَانِيَّ (رواه الترميذي)

Artinya: Dari Abu Ta'ala Syidad bin Aus radhiAllah anhu berkata, bersabda rasulullah shalallahu alaihi wa sallam: “Orang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersedia beramal sebagai bekal setelah mati. Dan orang yang rendah adalah yang selalu menurutkan hawa nafsunya. Disamping itu, ia mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Singkat Padat, Tema Akhlak Karimah dan Keutamaannya Dalam Islam

Ada beberapa pelajaran di dalam hadis tersebut. Pertama, sesungguhnya modal utama yang dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya.

Jika ia gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kepada Allah, niscaya ia akan meraih keuntungan yang besar dan keselamatan abadi di akhirat.

Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yang fana nan singkat ini untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, maka pasti ia akan mendapat kerugian yang besar.

Orang bodoh akan merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yang abadi di alam akhirat kelak.

Baca Juga: Doa Setelah Membaca Surat Yasin, Tulisan Arab Latin dan Terjemahan yang Mudah Dibaca

Kedua, orang yang pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yang dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya.

Adalah orang-orang yang mampu membimbing Hawa nafsunya untuk konsisten memperbanyak amal sholeh sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke alam akhirat yang kekal nan abadi.

Ketiga, orang yang pandai ialah siapa saja yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk hari setelah kematian (yakni hari akhirat).

Sedangkan orang yang lemah (bodoh) ialah siapa saja yang senantiasa mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan kepada Allah, tapi tanpa beramal.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Dhuha, Lengkap Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat, dari Tulisan Arab dan Latin

Berdasarkan hadits di atas, marilah kita semua bersungguh-sungguh dlm melakukan amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

Adapun tema hadis yang berkaitan dengan Alquran sebagai berikut:

Sungguh telah beruntung dan bahagia orang yang mensucikan jiwanya dengan melakukan amal-amal kebaikan dan ketaatan kepada Allah.

Senantiasa mengikuti petunjuk Rasul-Nya, serta menjauhi apa saja yang dilarang-Nya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema: Dahsyatnya Kalimat Takbir, Bisa Hilangkan Sifat Takabur

Dan sungguh telah merugi sebesar-besarnya siapa saja yang mengotori jiwanya dengan melalaikan kewajiban-kewajibannya kepada Allah, melanggar larangan-laranganNya, serta melumuri jiwanya dengan noda-noda dosa dan maksiat.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

Artinya: Sungguh telah beruntung orang yg mensucikan jiwanya. Dan sungguh telah merugi orang yg mengotori jiwanya. (QS. Asy-Syamsi: 9-10)

Bersungguh-sungguh dalam melakukan amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: Beribadahlah engkau kepada Tuhan-Mu hingga datang kepadamu kematian. (QS. Al-Hijr: 99).***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler