Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan Tasbih dalam Bahasa Arab Serta Terjemahannya

1 Juli 2022, 10:25 WIB
Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha /freepik.com/pikisuperstar

 

JURNAL MEDAN - Bacaan niat dan tata cara shalat Idul Adha serta kalimat tasbih di antara takbir dapat disimak dalam artikel ini.

Meskipun tata cara shalat Idul Adha dengan shalat lainnya tidak jauh berbeda, namun karena Shalat Idul Adha dilakukan sekali dalam setahun.

Masih ada sebagian orang yang lupa dengan dengan bacaan niat, tata cara serta kalimat tasbih dalam shalat Idul Adha.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Singkat Padat, Tema Tarbiyah dan Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Hukum shalat Idul Adha sendiri adalah sunah muakkad (yang sangat dianjurkan), maka akan sangat disayangkan jika tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan sempurna.

Jumlah rakaat shalat Idul Adha ada sebanyak dua rakaat, namun secara teknis ada perbedaan dengan shalat sunah lainnya.

Perbedaan shalat Idul Adha dengan shalat sunah lainnya terletak mulai dari niat dan takbirnya dan memiliki bacaan tasbih di antara takbir dalam shalat Idul Adha.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83, Keutamaan: Dibaca Rutin Setiap Hari Maka Jiwa Akan Bersih, Wajah Jadi Bercahaya

Shalat Idul Adha memiliki dua khutbah yang mesti dilaksanakan, namun pelaksanaannya dilakukan setelah shalat berbeda dengan shalat Jumat yang dikerjakan sebelum shalat Jumat dimulai.

Berikut ini tata cara dan niat shalat Idul Adha dengan bacaan tasbih yang terdapat dalam kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus dilansir dari laman NU Online.

Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî ​sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” kalau dilaksanakan sendirian.

Baca Juga: 1 Juli Diperingati Sebagai HUT Bhayangkara, Berikut  Link Twibbon HUT Bhayangkara untuk Dibagikan ke Medsos

Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”

Ketiga, membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Kelima, setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Pada momen Idul Adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan sejak bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai shalat fadhu.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler