Buya Yahya Ingatkan Waspada Lakukan Amalan Sunah di Bulan Muharram, Sebut Ada Musuh Mencari Celah

29 Juli 2022, 18:12 WIB
Buya Yahya /Tangkap YouTube/ Al-Bahjah TV"

JURNAL MEDAN - Pendakwah Buya Yahya mengingatkan umat Islam agar berhati-berhati melaksanakan amalan sunah di bulan Muharram.

Ajakan kewaspadaan dan kehati hatian tersebut disampaikan Buya Yahya saat menjawab pertanyaan seorang jamaah sebagaimana dari Kanal Al-Bahjah TV.

"Kita perlu berwaspada karena ada musuh musuh yang mencari celah dan ingin membuat permusuhan sehingga ada amalan amalan yang kita harus sadar dan waspada," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam atau Tahun Hijriah 1444 H Bahasa Arab dan Latin, Panjatkan Setelah Maghrib

Buya Yahya menjelaskan bahwa pada saat ini banyak musuh yang mencari celah dengan tujuan membuat permusuhan lewat hadist riwayat palsu.

Sandarannya gak benar bahkan ada riwayat palsu dan gak perlu kita ambil," ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam tidak sampai keliru mahami atau mendapati informasi tentang mana amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW dan mana yang bukan dan hanya dinisbatkan seseorang kepada Nabi SAW.

Baca Juga: TEKS Doa Akhir Tahun Hijriah Arab dan Latin Dilengkapi Terjemahan, Panjatkan Sebelum Masuk Maghrib!

Dalam agenda ceramah berjudul "Adakah amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun? - Buya Yahya Menjawab" yang diunggah pada 2020 yang lalu itu Buya Yahya mendapatkan sejumlah pertanyaan dari jamaahnya.

Pertanyaan Pertama, ada yang mengatakan barang siapa berpuasa di akhir tahun atau pada 30 Zulhijjah dan digabungkan dengan 1 Muharram maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun?

Pada pertanyaan Kedua, ada yang mengatakan amalan khusus di 1 Muharram yaitu membaca Ayat Kursi diawali membaca.

Baca Juga: TAHAPAN Penyelenggaraan Pemilu 2024 di Tahun 2022 Tak Optimal Gara-gara Anggaran yang Dipenuhi Hanya 45 Persen

Bismillahirrahmanirrahim sebanyak 360 kali dan menulis Basmallah 113 kali dan waktunya dimulai dari waktu Maghrib malam 1 Muharram dan berakhir pada Ashar.

"Apakah benar amalan puasa dan alaman bacaan bacaan tersebut?", tanya jamaah.

Menurut Buya Yahya, banyak riwayat yang disusupkan pada Islam namun banyak umat yang mempercayainya.

Baca Juga: Resep Herbal: Tips Ampuh Menghilangkan Lendir di Tenggorokan Ala dr Zaidul Akbar, Bisa Diminum 1-2 Kali Sehari

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon itu menjelaskan bahwa amalan puasa akhir tahun dan awal tahun yang dapat menghapus dosa adalah riwayat bohong.

Karena menurutnya istilah awal tahun dan akhir tahun dimulai saat Sayidina Umar Bin Khatab bukan jaman Nabi.

"Yang mencetuskan awal tahun baru adalah Sayidina Umar, Khalipah Umar bin Khatab. Ini membuktikan banyak riwayat palsu yang digemari dan disenangi," kata Buya Yahya.

Baca Juga: 22 Link Twibbon 1 Muharram 1444 H atau Tahun Baru Islam 2022, Tersedia Untuk Android dan iOS

Sementara untuk amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram kata Buya Yahya cukup pegang hadist sohih yang artinya "Puasa yang lebih baik setelah bulan Ramadhan adalah puasa di Bulan Muharram".

"Ini sudah cukup tak usah lagi pake riwayat riwayat palsu atau riwayat aneh. Jadi tentang masalah amalan puasa awal tahun dan akhir tahun gak dibenarkan," tegasnya.

Adapun tentang membaca ayat kursi dan amalan amalan lainnya menurut Buya Yahya sejauh sipatnya ajakan atau himbauan seseorang atau ustadz kepada santrinya itu hal bagus dan baik asalkan jangan dinisbatkan kepada Nabi SAW.

Baca Juga: Hari Ini Malam 1 Suro, Weton Rabu Pahing Harap Hati-hati Jangan Keluar, Jika Tidak Mau....

"Kalau ada orang mengatakan wahai santriku bacalah Yasin 16 kali itu gak masalah dan bagus asal jangan ngomong Rasulullah menganjurkan begini. Gak boleh menisbatkan kepada Nabi," ujarnya.

Di akhir ceramah Buya Yahya kembali mengingatkan bahwa puasa yang bagus setelah puasa Ramadhan adalah di bulan Muharram dan diantara bulan Muharram ada satu hari istimewa yakni 10 Muharram atau asyura.

Seperti diketahui pada 10 Muharram adalah hari berpuasanya orang orang Yahudi.

Baca Juga: Resep Herbal: Cara Alami Mengobati Penyakit Tumor dan Kanker dari dr Zaidul Akbar, Diminum 1-2 kali Sehari

Oleh karenanya kata Buya Yahya akan lebih hebat lagi bila ditambah tanggal 9 dan bila tak sempat maka lakukan di tanggal 11 dan lebih untung bila dilakukan 3 hari yakni 9,10 dan 11 Muharram sehingga pahalanya dobel.

"Pahala tanggal 9 berbeda dengan Yahudi, tanggal 10 asyura dan tanggal 11 biar (genap) menjadi tiga hari dalam satu bulan. Istimewa. Tapi kalau riwayat aneh aneh tolong dihindari," ujar Buya Yahya.

Semoga kita ummat muslim tidak keliru dalam mengambil referensi untuk amalan dalam menyambut bulan Muharram. Wallahua'lam bissawaf. ***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: YouTube Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler