JURNAL MEDAN - Berikut bacaan niat sholat dhuha 2 hingga 4 rakaat dari tulisan Arab dan latin, doa sesudahnya serta keutamaan untuk pembuka pintu rezeki.
Banyak keutamaan melakukan sholat dhuha, seperti membuka pintu rezeki.
Rasulullah Saw bersabda,
"Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tingggalkan empat rakaat shalat di awal siang (diwaktu Dhuha). Maka itu akan mencukupi mu di akhir siang." (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ad Darimu).
Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah mu’akad yang memiliki banyak keutamaan dan juga disarankan untuk dilakukan bagi umat islam dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Sholat Dhuha dilakukan pada waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul enam atau tujuh pagi) hingga waktu zuhur. Jumlah rakaat sholat Dhuha genap boleh 2, 4, 6, 8, dan maksimal 12 rakaat.
Bacaan Niat Sholat Dhuha Arab, Latin, Terjemahan
Bacaan niat sholat Dhuha 2 rakaat:
Baca Juga: BACAAN Niat Sholat Dhuha 2, 4 Rakaat dari Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Doa Sesudah Sholat
أصلي سنة الضحى ركعتين لله تعالى الله أكبر
Ushallii sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar.
Artinya:Aku niat mengerjakan sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar."
Bacaan niat Sholat Dhuha 4 Rakaat:
Usholli sunnatadh dhuhaa arba'aa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Dhuha Ada Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia
Artinya: "Aku niat shalat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala."
Pada dasarnya doa setelah sholat Dhuha dapat menggunakan doa apapun. Bahkan pernah tercatat nabi beristighfar seusai sholat Dhuha dan dilanjutkan dengan doa lain.
Berikut Doa yang biasa dilakukan selepas sholat Dhuha adalah:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Dalam tulisan latin: "allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya: "Ya allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh".***