Network
JURNAL MEDAN - Malam nisfu Syaban (malam ke 15 Syaban) pada umumnya adalah malam yang mulia. Namun ada sebagian dari kalangan umat Islam mengkhususkan malam tersebut dengan amalan-amalan tertentu. Lalu benarkah nisfu syaban mempunyai keistimewaan dan apa landasannya?
Secara umum bulan Syaban adalah bulan mulia, dimana bulan ini terletak sebelum bulan suci Ramadan. Syaban memiliki keistimewaan yaitu waktu dinaikkannya amalan.
Hadits tentang hal ini, disampaikan dari Usamah bin Zaid. Ia pernah menanyakan pada Nabi Saw terkait puasa yang dilakukan beliau pada bulan Syaban, yang mana lebih semangat dibanding dengan bulan lainnya. Kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Syaban –bulan antara Rajab dan Ramadan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Baca Juga: Sinopsis Drama Turki Zalim 22 Maret 2021: Terungkap, Chenk Berbuat Jahat Kepada Nedim Sejak Kecil
Namun bukan hanya pada bulan Syaban. Setiap pekannya, amalan seseorang juga diangkat yaitu pada hari Senin dan Kamis. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِى كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا – أَوِ ارْكُوا – هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا
