Islam dan Politik Ibarat Ikan dan Air, Politik Adalah Fokus Pertama Para Sahabat Usai Rasulullah Wafat

- 26 Maret 2021, 12:31 WIB
Ilustrasi Pemilu. Tak adanya Pilkada Tahun 2022 dan 2023 yang kemudian akan dilakukan secara serentak dengan pemilu di tahun 2024.*
Ilustrasi Pemilu. Tak adanya Pilkada Tahun 2022 dan 2023 yang kemudian akan dilakukan secara serentak dengan pemilu di tahun 2024.* /PRIANGANTIMURNEWS AGUS/Pikiran Rakyat Cirebon

JURNAL MEDAN - Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari persoalan besar hingga persoalan kecil. Misalnya, Islam mengatur seseorang dari bangun tidur, masuk WC, berhubungan suami istri, hingga seorang muslim tidur kembali.

Jika Islam mengatur pribadi sedemikian rupa, maka pasti Islam mengatur urusan orang banyak seperti politik. Politik di dalam Islam disebut juga dengan fiqih siyasah.

Belakangan ada kelompok dan orang-orang yang menyebut Islam tidak ada hubungannya dengan politik. Ini bertentangan dengan 3 argumen yang dapat disandarkan antara Islam dengan politik, yaitu secara dogmatis, empiris-historis, dan rasionalis.

Baca Juga: 3 Kiat Sukses untuk Pelaku UMKM Agar Usaha Bisa Bertahan dan Sukses di Tengah Pandemi Covid-19

Secara dogmatis Islam dan Politik sangat berkaitan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya nash yang membicarakan persoalan itu, baik dari Alquran maupun hadis.

Imam Al-Ghazali mengatakan hubungan Islam dengan politik ibarat ikan dengan air, tidak dapat dipisahkan. Misalnya kewajiban taat kepada kepada Allah dan Rasul-Nya serta taat kepada pemimpin sebagaimana yang terdapat dalam surah An Nisa ayat 59.

Kemudian ayat yang membicarakan musyawarah di surah Ali Imran ayat 159 dalam memilih pemimpin dilakukan dengan cara musyawarah. Sehingga para pakar membagi bentuk musyawarah, termasuk di dalamnya pemilu sebagai salah satu bentuk dari musyawarah.

Dalam hadis disebutkan ketaatan kepada pemimpin boleh saja gugur jika pemimpin itu memerintahkan untuk tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire, Jum'at 26 Maret 2021, Buruan Klaim! Dapatkan Hadiah Menarik

"Tidak ada ketaatan kepada makhluk untuk bermaksiat kepada khaliq - La tha’ata bimakhlukin fi ma’siatil khaliq."

Secara empiris-historis, Nabi Muhammad Saw mempraktekkan politik sebagaimana mestinya. Rasulullah meletakkan dasar-dasar politik Islam yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kebenaran tanpa melihat perbedaan suku golongan maupun keyakinan.

Hal ini dibuktikan Rasulullah dengan Piagam Madinah yang isinya penuh dengan nilai-nilai humanis serta menjaga harmonisasi. Inilah yang membuat Piagam Madinah sebagai konstitusi tertulis pertama di dunia.

Rasulullah tidak saja seorang pemimpin agama (nabi), tetapi juga seorang pemimpin dalam urusan politik. Saking pentingnya urusan politik, tatkala nabi wafat hal yang paling utama diurus oleh para sahabat adalah politik.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini 26 Maret 2021: Cerita Pertemuan Andin dan Elsa

Secara rasional atau akal sehat Islam merupakan agama yang membimbing manusia secara keseluruhan sehingga manusia tidak bisa dipisahkan dengan urusan politik.

Politik di dalam Islam tidak bicara kekuasaan, tetapi bagaimana mengurus kepentingan umat demi mencapai keridhoan Allah SWT. Ucapkan simpel tapi maknanya dalam hingga dunia akhirat.

Jika seandainya Islam tidak membahas politik yang tidak terlepas dari urusan kehidupan, maka Islam tidak disebut sebagai agama penyempurna agama-agama lain.

Dengan demikian, jika ada yang menyatakan tidak ada hubungan Islam dengan politik, maka ini suatu kekeliruan atau ketidakmampuan dalam melihat Islam secara universal.

Baca Juga: Menkeu Dorong Masyarakat Pinjam Uang ke Bank, Said Didu: Sama Saja Suruh Petani Tanam Padi di Padang Pasir

Sumber:

Imam Al-Mawardi - Al-Ahkam as-Sulthaniyah

Prof. Dr. Ahmad Mansur Suryanegara - Api Sejarah

Prof. Dr. Munawir Syadzali - Islam dan Tatanegara

Antony Black - Islamic Political Though

Dr. Muhammad Iqbal, MA & Amien Husin Nasution, MA - Pemikiran Politik Islam

Ali Abdul Mu'ti Muhammad - Filsafat Politik Islam Antara Barat Dan Islam

Prof. Dr. Hasan Asari, MA - Sejarah Islam Modern ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah