Bagaimana Orang yang Menyalahgunakan Ilmu Untuk Menebar Kebencian? Ini Jawaban Habib Husein Ja’far

- 27 September 2021, 10:26 WIB
 Bagaimana Orang yang Menyalahgunakan Ilmunya Untuk Menebar Kebencian? Ini Jawab Habib Husein Ja’far
 Bagaimana Orang yang Menyalahgunakan Ilmunya Untuk Menebar Kebencian? Ini Jawab Habib Husein Ja’far /You tube /@PUELLA ID/Habib Husein Ja'fat

JURNAL MEDAN - Ustaz milenial Habib Husein Ja'far menjelaskan tentang bagaimana seseorang menyalahgunakan ilmu atau informasi yang mereka peroleh untuk menebar kebencian atao hoaks ditengah-tengah masyarakat.

Sebab, di era digitalisasi seperti saat ini, banyak orang yang menyalahgunakan ilmu atau informasi, misalnya untuk menebar kebencian dan atau melakukan korupsi.

Habib Husein Ja'far mengatakan, dalam ajaran agama Islam bahwa ilmu bukan hanya sekedar kognitif  tetapi juga soal spiritualitas. Hal itu ia sampaikan melalui channel you tube PUELLA ID dikutip, Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Fakta Tentang Habib Husein Ja’far yang Dikenal Sebagai Pendakwah Milenial

“Kita meyakini dalam islam bahwa ilmu itu bukan hanya bersifat kognitif tapi ada yg namanya spiritualistas tentang ilmu,” ujar Habib Husein Ja'far.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa seorang murid yang menggali ilmu pada seorang guru tidak hanya mengharapkan ilmunya, namun juga keberkahan. Agar mendapatkan keberkahan, seorang murid harus memperlakukan guru sebagaimana mestinya.

“Kita mencium tanganya, kita duduk dibawah dia, dia tinggi kita rendah, karena kita yakin ilmu itu bukan hanya knowledge bukan hanya kognitif tapi juga spiritualitas. Jika guru tidak rela kepada kita, maka ilmu kita tidak akan berguna kepada kita,” ujarnya.

Baca Juga: Pertemuan Gauri Dengan Nenek Kalyani: Sinopsis Balika Vadhu Senin 27 September 2021

Pada intinya, ujar dia, jika seorang menyalahgunakan ilmu yang diperoleh, maka tidak akan mendapatkan keberkahan dari ilmu itu sendiri. Hal ini sebagaimana juga dikatakan oleh para filosof dari mazhab Frankfurt sebgai rasio instrumental, yakni memanfaatkan akal untuk kepentingan pribadi.

“Kalau orang berkhinat kepada ilmu, artinya dia tidak akan dapat keberkahan ilmu itu sendiri. Itu yang kemudian para filosof dari franfurt menyebutkan, rasio Instrumental, jadi dia memanfaatkan akalnya untuk kepentingan dirinya, bukan masuk akal tapi ngakalin,” ucapnya.***

Editor: Marzuki Manurung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah