JURNAL MEDAN - Setiap tahun Hari Guru Nasional diperingati pada 25 November. Guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang profesinya dianggap sebagai pekerjaan paling mulia.
Guru adalah profesi yang dinilai sebagai ladang pahala. Tanpa balas jasa di dunia, guru akan terus menerus memberikan kebaikan meskipun sang guru sudah wafat.
Guru mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, umat manusia menjadikan guru sebagai pembeda dari makhluk-makhluk Allah lainnya.
Guru bukan saja di sekolah, tapi semua orang bisa menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Menjadi guru adalah fitrah seseorang, minimal bagi orang terdekat hingga anak, istri, atau suami.
Kedua orang tua, saudara, maupun rekan kerabat dan sanak famili juga bisa juga disebut Guru.
Mendidik, memberikan arahan maupun yang lainnya dengan nilai yang baik, maka siapa saja bisa jadi seorang Guru tanpa harus berada di ruang lingkup sekolah.
Ilmu yang selalu dituangkan kepada murid dari seorang guru tentu sangat berguna sampai akhir hayat dan setelah kematian menjelang karena nilai kebaikan selalu abadi.
Baca Juga: Musda XXIV HMI Badko Sumatera Utara Resmi Dibuka, Dua Kandidat Siap Bertarung Rebut Kursi Ketua Umum