JURNAL MEDAN - Mekah adalah tanah suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Tidak semua ulama dapat mengajar dan tinggal di Mekah untuk berbagi ilmu.
Berikut ini beberapa ulama besar dari Minangkabau yang tercatat pernah mengajar di Mekah dalam waktu yang cukup panjang. Salah satunya guru bagi pendiri Muhammadiyah dan NU.
Di Minangkabau, ulama begitu populer karena pengaruh mereka dalam perubahan politik, sosial, budaya, dan kemasyarakatan.
Sayangnya referensi 10 ulama Minangkabau yang mengajar di Mekah ini hanya menyebutkan sekitar tahun 1900. Sementara satu abad sebelumnya belum ditemukan.
Dilansir akun Instagram @suduikminang yang merangkum tulisan Buya Zulhamdi Malin Mudo, Lc, MA, Ketua MUI Padang Panjang yang juga Founder Sekolah Adat Minangkabau, berikut 10 ulama Minangkabau yang mengajar di Mekah
1. Ismail Alkhalidy Alminangkabawi (1844)
Berasal dari Simabur Tanah Datar, inilah ulama minang terawal di Mekah, sampai saat ini karya beliau Kafayatul Ghulam terus dicetak ulang dipelajari di pesantren Asia Tenggara, dan masih ada beberapa karya lain, di masa Paderi beliau berdakwah di pulau2 selat Malaka, Kepulauan Riau (Kepri), Malaysia, dll.
2. Ahmad Khatib Alminangkabawi (1916)