Naskah Khutbah Jumat Singkat dengan Tema: Kemuliaan Bulan Sya'ban

- 4 Maret 2022, 23:05 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Tema Kemuliaan Bulan Sya'ban
Ilustrasi Khutbah Jumat Tema Kemuliaan Bulan Sya'ban /UNSPLASH/Arka Roy/

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Singkat, Tema: Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan

Ibnu Katsir dalam tafsirnya juz 6 mengutip pernyataan Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Abu ‘Aliyah berkata: shalawat Allah adalah pujian Allah kepada Nabi di sisi malaikat. Sedangkan shalawat para malaikat adalah doa. Maksud ayat ini adalah bahwa Allah mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukan seorang hamba dan Nabi-Nya di sisi-Nya di alam tinggi. Yaitu Allah memujinya di sisi para malaikat muqorrobiin, dan para malaikatpun bershalawat kepadanya. Kemudian Allah memerintahkan penduduk bumi untuk mengucapkan shalawat dan salam kepadanya, agar menyatu antara pujian yang di alam atas dan penghuni alam bawah seluruhnya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Yang menarik menurut sebagian ulama’ ialah dalam redaksi ayat ini bahwa tidak ada satupun perintah Allah yang didahului dengan pernyataan bahwa Allah sendiri melakukan perintah itu kecuali shalawat. Allah memerintahkan kita untuk berpuasa, Allah tidak melakukannya. Allah memerintahkan kita untuk berzakat, Allah pun tidak melakukannya. Begitu pula haji dan perintah-perintah yang lain. Akan tetapi ketika Allah memerintah shalawat Allah pun melakukannya, hal ini tentunya dalam rangka Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.

Ayat tersebut menjadi bukti kedudukan Rasulullah yang sangat tinggi. Kemuliaan dan rahmat dilimpahkan langsung oleh Allah kepada beliau, malaikat-malaikat suci terlibat dalam membacakan doa-doa, dan seluruh kaum beriman pun diperintah untuk mengucapkan shalawat kepadanya. Maka wajar sekali bila para ulama sangat menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat di bulan Sya’ban, sebagai sarana membersihkan diri, bertaubat dari kesalahan-kesalahan yang sudah dijalani, dan persiapan menyambut Ramadhan yang suci.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Tema Dua Perkara yang Membuat Kita Layak Masuk Surga

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kedua, bulan Sya’ban merupakan saat diturunkannya kewajiban berpuasa bagi umat Islam. Imam Abu Zakariya an-Nawawi dalam al-Majmû‘ Syarah Muhadzdzab menjelaskan bahwa Rasululah menunaikan puasa Ramadhan selama sembilan tahun selama hidup, dimulai dari tahun kedua Hijriah setelah kewajiban berpuasa tersebut turun pada bulan Sya'ban.

Puasa merupakan ibadah yang mampu meredam nafsu, menempa ruhani untuk menahan berbagai godaan duniawi, bahkan untuk hal-hal yang dalam kondisi normal saat tidak berpuasa itu halal.

Menahan diri dari hal-hal halal seperti makan, minum, berhubungan dengan istri, menjadi sinyal kuat bahwa sesungguhnya ada yang lebih penting dari kenikmatan dunia yang fana ini, yakni kenikmatan akhirat, berjumpa dengan Allah Ta’ala.
Bulan Ramadhan merupakan bulan paling mulia di antara bulan-bulan lainnya. Artinya, Sya’ban merekam sejarah penting diresmikannya kemuliaan Ramadhan dengan difardhukannya puasa bagi kaum mukminin selama sebulan penuh.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah