Naskah Khutbah Jumat Terbaru, Materi: Amalan Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban dan Keberkahan di Dalamnya

- 7 Maret 2022, 12:20 WIB
Khutbah Jumat Amalan Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban
Khutbah Jumat Amalan Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban /Pixabay.com/ chiplanay.

 

JURNAL MEDAN - Berikut ini contoh naskah Khutbah Jumat terbaru dengan tema Amalan Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban dan Keberkahan di Dalamnya.

Seperti yang diketahui khutbah dapat bermakna memberi peringatan, pembelajaran atau nasehat dalam kegiatan ibadah dan merupakan Syarat sahnya Sholat Jumat.

adapun naskah khutbah kali ini tentang Amalan Puasa Sunnnah di Bulan Sya’ban dan Keberkahan di Dalamnya, dikutip dari laman KhotbahJumat.

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ.. اِتَّقُوْا اللهَ رَبَّكُمْ وَأَطِيْعُوْهُ لِتَنَالُوْا بِتَقْوَاهُ وَطَاعَتِهِ سَعَادَةَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَسَلُوْهُ جَلَّ وَعَلَا التَوْفِيْقَ وَالهِدَايَةَ وَالمَعُوْنَةَ عَلَى التَقْوَى وَالطَاعَةِ؛ فَإِنَّ الأَمْرَ كُلَّهُ بِيَدِهِ جَلَّ فِي عُلَاهُ.

Ibadallah,

Bertakwalah kepada Allah. Berpegang teguhlah dengan agama ini. Bersemangatlah mengisi umur dan hari-hari kita dengan ketaatan kepada Allah. Sungguh Allah Ta’ala telah berkata kepada kekasih-Nya Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat Tema Amalan Unggulan di Bulan Puasa Bagian 1

وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ

“dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” [Quran Al-Hijr: 99].

Allah Ta’ala juga berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” [Quran Ali Imran: 102].

Baca Juga: Drama Terpaksa Menikahi Tuan Muda TMTM 7 Maret 2022: Makin Tedesak, Reno dan Amanda Panik Disediki David

Kondisi seperti ini akan terwujud apabila seseorang senantiasa beribadah kepada Allah dimana saja dan kapan saja. Ia senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Bertakwa dalam kondisi sendiri maupun ramai, dalam kondisi senang maupun sedih, dalam kondisi lapang maupun sempit, dalam kondisi apapun. Kemudian berserah diri hanya kepada Allah Ta’ala. Mereka inilah orang-orang yang dijanjikan oleh Allah kecukupan, rezeki, dan solusi dari setiap masalah yang mereka hadapi. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” [Quran Ath-Thalaq: 2-3].

Ayyuhal mukminun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang paling tekun ibadahnya kepada Rabbnya. Beliau shalat sampai kakinya pecah. Sebagaimana kata istri beliau, Aisyah radhiallahu ‘anha,

عن عائشة رضي اللَّه عنها أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَان يقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حتَّى تتَفطَرَ قَدمَاهُ، فَقُلْتُ لَهُ، لِمْ تصنعُ هذا يا رسولَ اللَّهِ، وقدْ غفَرَ اللَّه لَكَ مَا تقدَّمَ مِنْ ذَنبِكَ وما تأخَّرَ؟ قال: «أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أكُونَ عبْداً شكُوراً؟» متفقٌ عليه.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di malam hari hingga pecah-pecahlah kedua tapak kakinya. Aku bertanya, “Mengapa Anda berbuat demikian, ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang telah lalu dan yang akan datang?”

Baca Juga: Hanya Minum Ini Gen Awet Muda Wanita Bisa Aktif, Kata dr Zaidul Akbar Telah Dibuktikan Masyarakat Jepang

Beliau menjawab “Tidakkah aku senang menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?” [Muttafaq ‘alaih]. Kemudian dalam hadits yang lain,

عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ‏.‏ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ‏.‏

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berpuasa sampai-sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak berpuasa’. Di kesempatan lain beliau tidak berpuasa, sampai-sampai kami berkata, ‘Beliau tidak pernah puasa’. Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh, kecuali di bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat puasa lebih banyak (di selain Ramadhan) melebihi di Bulan Sya’ban.” [HR. al-Bukhari].

Inilah kondisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. beliau senantiasa mengisi hari-harinya dengan ibadah. Beliau selalu berusaha untuk berada dalam kondisi taat kepada Allah. Beliau berusaha maksimal untuk memperoleh keridhaan Allah Ta’ala. Berusaha mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Rabbnya. Dan hal ini tentu sangat patut ditiru oleh orang-orang yang beriman. Senantiasa meneladani beliau dalam berbagai kondisi baik dalam kondisi berat maupun ringan. Allah Ta’ala berfirman,

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Quran Al-Ahzab: 21].

Ibadallah, Di antara bimbingan Islam dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau memperbanyak puasa di Bulan Sya’ban. Sebagaimana hadits Aisyah di atas,

، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ‏

“Dan aku tidak pernah melihat puasa lebih banyak (di selain Ramadhan) melebihi di Bulan Sya’ban.” [HR. al-Bukhari].

Di bulan ini, beliau memperbanyak puasa karena menaati Allah dan berharap pahala di sisi-Nya. Dalam hadits yang lain, Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan,

كان يَصومُ شَعبانَ كُلَّه إلَّا قَليلًا، بل كانَ يَصومُ شَعبانَ كُلَّه

“Beliau berpuasa di hampir semua hari bulan Sya’ban. Bahkan beliau berpuasa penuh di bulan Sya’ban.” [HR. al-Bukhari].

Oleh karena itu, hendaknya kita meniru Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. mengisi bulan ini dengan memperbanyak amalan puasa sunat. Namun yang hendaknya lebih diperhatikan oleh seseorang adalah ibadah yang wajib. Kalau seseorang masih memiliki hutang puasa di Ramadhan lalu, hendaknya dia tunaikan sekarang ini. Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

انَ يَكونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِن رَمَضَانَ، فَما أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إلَّا في شَعْبَانَ، الشُّغْلُ مِن رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ

“Aku memiliki hutang puasa Ramadhan. Namun aku tidak mampu menunaikannya kecuali di bulan Sya’ban. Karena disibukkan dengan melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Karena itu, tunaikanlah apa yang diwajibkan terlebih dahulu. Untuk melepaskan tanggungan kita di sisi Allah. Mereka yang memiliki hutang puasa adalah orang-orang yang difirmankan Allah Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah 184:

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [Quran Al-Baqarah: 184].

Ingatkanlah orang-orang di sekitar Anda. Baik laki-laki maupun perempuan yang masih memiliki hutang puasa. Hendaknya mereka bayar hutang puasa mereka sebelum masuk bulan Ramadhan. Setelah ia tunaikan yang wajib. Barulah ia memperbanyak ibadah-ibadah sunat sesuai dengan kemampuannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللهِ، بَاعَدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا

“Siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun.” [Muttafaqun ‘alaihi].

نَسْأَلُ اللهَ جَلَّ فِيْ عُلَاهُ أَنْ يَهْدِيَنَا أَجْمَعِيْنَ، وَأَنْ يُسَدِّدَنَا، وَأَنْ يُلْهِمَنَا رُشْدَ أَنْفُسِنَا، وَأَنْ لَا يَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَنْ يُصْلِحَ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ، إِنَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى سَمِيْعُ الدُّعَاءِ، وَهُوَ أَهْلُ الرَّجَاءِ، وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلِ.

***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah