Teks Kultum Ramadhan Singkat, Tema: Alam Semesta dan Fitrahnya dalam Tunduk dan Patuh Kepada Allah

- 13 Maret 2022, 23:05 WIB
Ilustrasi Kultum Ramadhan Tema: Alam Semesta dan Fitrahnya dalam Tunduk dan Patuh Kepada Allah
Ilustrasi Kultum Ramadhan Tema: Alam Semesta dan Fitrahnya dalam Tunduk dan Patuh Kepada Allah /Thirdman/pexels.com

JURNAL MEDAN - Di dalam artikel ini terdapat teks kultum Ramadhan singkat tema Alam Semesta dan Fitrahnya dalam tunduk dan patuh Kepada Allah.

Sebagaimana diketahui, Ramadhan 2022 telah di depan mata. Ummat muslim tentunya sangat bahagia menantikan bulan penuh ampunan ini.

Diharapkan, teks kultum Ramadhan ini dapat dijadikan referensi oleh penceremah ketika tampil pada bulan puasa nanti.

Langsung saja, inilah teks kultum Ramadhan singkat dengan tema Alam Semesta dan Fitrahnya dalam tunduk dan patuh Kepada Allah tersebut.

Assaalaamu'alaikum warohmatulllaahi wabarokaatuh.

Alhamdulllaahil ladzil kaana bi'ibaadihi khoiroom bashiiro. Tabarokal ladzii ja'ala fis samaa-i buruujaw waja'ala fiihaa siroojaw waqomarom muniiro.

Asyhadu alaa ilaaha illallaahu, wa-asyhadu anna Muhammadan 'abduhu warosuuluh. Alladzii ba'atsahu bilhaqqi basyiirow wanadziirow wa daa'iyaa ilalhaqqi bi-idznihi wasiroojaam muniiroo.

Allaahumma sholli 'alaihi wa'alaa aalihii washohbihi wasallim tasliimaan katsiiro. Amma ba'du.

Baca Juga: Naskah Kultum Singkat Awal Ramadhan 2022: Jadikan Ramadhan Sebagai Bulan Taubat

Terimakasih kami ucapkan kepada panitia yang mempercayakan kepada saya untuk mengisi kultum pada malam ini.

Izin kan saya untuk menyampaikan materi kultum dengan tema Alam Semesta dan Fitrahnya dalam Tunduk dan Patuh Kepada Allah.

Hadirin wal Hadirat Rahimakumullah,

Sesungguhnya alam semesta ini: langit, bumi, planet, bintang, hewan, pepohonan, daratan, lautan, malaikat, serta manusia seluruhnya tunduk kepada Allah dan patuh kepada perintah kauniyah-Nya.

Penjelasan mengenai semua yang ada dalam alam semesta tunduk dan patuh kepada Allah telah dijelaskan dalam Al Quran. Yakni Ali Imran: 83, Al-Baqarah: 116, An-Nahl: 49, Al-Hajj: 18, Ar-Ra'd: 15, Al-Isra': 44.

 

Jadi seluruh benda alam semesta ini tunduk kepada Allah, patuh kepada kekuasaanNya, berjalan menurut kehendak dan perintahNya Tidak satu pun makhluk yang mengingkariNya.

Semua menjalankan tugas dan perannya masing-masing serta berjalan menurut aturan yang sangat sempurna. Penciptanya sama sekali tidak memiliki sifat kurang, lemah dan cacat.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat, Tema: Makna Aqidah dan Urgensinya Sebagai Landasan Agama

Allah SWT berfirman:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya ber tasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. "(Al-Isra': 44).

Jadi seluruh makhluk, baik yang berbicara maupun yang tidak, yang hidup maupun yang mati, semuanya tunduk kepada perintah kununiyah Allah. Semuanya menyucikan Allah dari segala kekurangan dan kelemahan, baik secara keadaan maupun ucapan.

Orang yang berakal pasti semakin merenungkan makhluk-mak hluk ini, semakin yakin itu semua diciptakan dengan hak dan untuk yang hak. Bahwasanya ia diatur dan tidak ada pengaturan yang keluar dari aturan Penciptanya. Semua meyakini Sang Pencipta dengan fit rahnya.

Imam Ibnu Taimiyah berkata, "Mereka tunduk menyerah, pasrah dan terpaksa dari berbagai segi, di antaranya:

1. Keyakinan bahwa mereka sangat membutuhkanNya.

2 Kepatuhan mereka kepada qadha', qadar dan kehendak Allah yang ditulis atas mereka.

3. Permohonan mereka kepadaNya ketika dalam keadaan darurat atau terjepit.

Baca Juga: Contoh Kultum Singkat Ramadhan 2022 Tema: Ramadhan Bulan Zakat

Seorang mukmin tunduk kepada perintah Allah secara ridha dan ikhlas. Begitu pula ketika mendapatkan cobaan, ia sabar menerima nya. Jadi ia tunduk dan patuh dengan ridha dan ikhlas.

Sedangkan orang kafir, maka ia tunduk kepada perintah Allah yang bersifat kauni (sunnatullah).

Adapun maksud dari sujudnya alam dan benda-benda adalah ketundukan mereka kepada Allah. Dan masing-masing benda bersujud menurut kesesuaiannya, yaitu suatu sujud yang sesuai dengan kon disinya serta mengandung makna tunduk kepada Ar-Rabb. Dan ber tasbihnya masing-masing benda adalah hakikat, bukan majaz, dan itu sesuai dengan kondisinya masing-masing.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menafsirkan firman Allah :

اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗ ٓ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ

"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepadaNya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan." (Ali Imran: 83)

Dengan mengatakan, "Allah 3 menyebutkan ketundukan benda benda secara sukarela dan terpaksa, karena seluruh makhluk wajib beribadah kepadaNya dengan penghambaan yang umum, tidak peduli apakah ia mengakuiNya atau mengingkariNya. Mereka semua tunduk dan diatur. Mereka patuh dan pasrah kepadaNya secara rela maupun terpaksa.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Singkat dengan Tema Semangat Beribadah di Bulan Sya'ban

Tidak satu pun dari makhluk ini yang keluar dari kehendak, takdir dan qadha'Nya. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah. Dia adalah Pencipta dan Penguasa alam. Semua milikNya. Dia bebas berbuat terhadap ciptaanNya sesuai dengan kehendakNya.

Semua adalah ciptaanNya, diatur, diciptakan, diberi fitrah, membutuhkan dan dikendalikanNya. Dialah Yang Mahasuci, Mahaesa, Mahaperkasa, Pencipta, Pembuat dan Pembentuk.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Saya meminta maaf jika ada kesalahan kata dalam penyampaian.

Akhirul kalam, Akhirul Kalaam Wa Billahit Taufiq Wal Hidayaah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: Kitab Tauhid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah