Contoh Khutbah Jumat Terbaik untuk Bulan Sya'ban, Tema: Mensyukuri Nikmat Allah

- 20 Maret 2022, 20:58 WIB
Khutbah Jumat Bulan Sya'ban Terbaik, Tema: Mensyukuri Nikmat Allah
Khutbah Jumat Bulan Sya'ban Terbaik, Tema: Mensyukuri Nikmat Allah /Foto: Musholla Roxy Situbondo Jawa Timur. Ahmad Fiqi Purba/JURNALMEDAN

JURNAL MEDAN - Berikut naskah contoh khutbah Jumat terbaik untuk bulan Sya'ban dengan tema Mensyukuri Nikmat Allah.

Sebagaimana diketahui, khutbah Jumat merupakan salah satu poin yang harus ada dalam pelaksanaan sholat Jumat.

Disamping itu, khutbah Jumat sendiri terdiri dari dua khutbah, khotib harus ada jedah duduk diantara keduanya.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat 2022: Adab-Adab Yang Wajib Bagi Seorang Muslim Ketika Sedang Berpuasa

Kemudian khutbah Jumat dilakukan di depan sebelum sholat, berbeda dengan khutbah Idul Fitri dan Idul Adha yang disampaikan setelah selesai sholat.

Dalam khutbah Jumat yang disampaikan oleh khotib harus memenuhi syarat seperti ucapan syukur kepada Allah SWT, sholawat kepada Rasulullah, wasiat untuk bertaqwa, membaca ayat Al Qura'an pada salah satu khutbah dan doa kepada kaum Muslimin pada khutbah kedua. 

Berikut ini jurnalmedan.com rangkumkan khutbah Jumat terbaik untuk bulan Sya'ban yang dikutip dari buku berjudul 'Khutbah Jumat Siraman Rohani' karya Ustaz Muhammad Fadlun.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru, Isi Materi: Bentuk Husnudzon Kepada Allah SWT dan Buahnya Bagi Umat Muslim

Khutbah Pertama

Khutbah Pertam Jumat Tulisan Arab
Khutbah Pertam Jumat Tulisan Arab

Hadirin jamaah Jum'at yang dimuliakan oleh Allah. Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan lebih giat menjalankan perintah perintahNya dengan dilandasi keimanan dan keikhlasan semata-mata hanya mengharapkan keridho'an-Nya.

Juga kita tingkatkan dalam menjauhi dan meninggalkan larangan-larangan Allah, karena sesungguhnya di dalam larangan-larangan Allah mengandung kejelekan dan akibat yang buruk bagi kita jika kita melakukan larangan-larangan itu.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah,

Nikmat Allah yang dicurahkan kepada kita amatlah banyak oleh sebab itu kita harus menyertai nikmat Allah itu dengan mengucapkan dan mengungkapkan rasa syukur kepada-Nya, karena jika kita mensyukuri nikmat Allah, maka Dia menambah kenikmatan-Nya kepada kita, namun jika kita mengingkari-Nya, artinya kita tidak mau bersyukur, maka kita akan menerima adzab yang sangat pedih. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya : “Dan ( ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memoklumkan sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan 'jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih " (QS Ibrahim : 7)

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah,

Saat ini kita masih berada pada bulan sya'ban yang merupakan bulan yang mulia, bulan pensucian hati sebelum kita mensucikan ruh kita pada bulan Ramadhan.

Disamping itu, berdarma bakti kepada Allah sebagai bentuk wujud hablumminAllah dalam menjalankan shalat, puasa dan yang lainnya, maka kita harus menjalankan hablum minannas.

Kita harus saling menyayangi, mengasihi sesama manusia jika kita bertemu jangan lupa untuk bersalaman karena jika bertemu dan bersalaman, maka sebelum kita berpisah, kita akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Imam Dawud, Imam Turmudzi dan Imam Ibnu Majjah meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW, pernah bersabda yang artinya :

“Dimana ada dua orang muslim yang bertemu saling bersalaman sebelum ia berpisah kecuali keduanya mendapatkan ampunan dari Allah".

Dari hadits ini, maka jelaslah bahwa Islam mengajarkan kepada pemeluk-pemeluknya untuk saling menghormati, mencintai, menyayangi antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian akan terciptalah kerukunan, kedamaian antara sesamanya.

Hadirin yang berbahagia,

Memang Islam mengajarkan untuk saling menyayangi dan menghormati, bahkan kepada binatang pun kita harus mempunyai akhlak yang baik dengan tidak menyiksanya, memukul dengan maksud menyakitinya, apalagi sesama muslim, khususnya.

Namun kita lihat kenyataan generasi muda yang sudah tidak menghormati sesama saudaranya, terutama kepada kedua orang tua mereka tidak lagi hormat, bahkan kadang-kadang mereka tidak taat kepada perintah-perintahNya, bahkan banyak diantara mereka yang membangkang.

Mereka sudah dapat mencari makan sendiri, membeli pakaian dari hasil usahanya sendiri dan kebutuhankebutuhan yang lain dipenuhi sendiri tanpa memerlukan bantuan sedikitpun dari kedua orang tuanya.

Oleh sebab itu, mereka tidak lagi menghormati orang tuanya, mereka tidak mau diatur, bahkan mereka mengatur orang tuanya. Lebih-lebih lagi mereka menjadikan orang tuanya sebagai pembantu. Naudzubillah min dzalik.

Barangkali mereka telah lupa bahwa orang tuanya-lah yang melahirkannya ke dunia ini dengan susah payah, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang bertambah lemah.

Ketika kita lahir, orang tua kita pun yang telah menjaga kita dan menghawatikan melebihi kekhawatirannya kepada dirinya sendiri, ketika masih bayi dan menagis ditengah malam, kedua orang tua kita harus menyadari hal itu kemudian kita berusaha agar jangan sampai kita menyakiti hatinya.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Al Isra? ayat 23 yang artinya:

“Tuhanmu telah memerintahkan, agar supaya kamu jangan menyembah selain kepada Allah dan berbuat baiklah kamu kepada kedua orang tua, jika salah seorang diantara keduanya telah tua, atau kedua-duanya telah lanjut dalam pemeliharaanmu, janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang kasar kepada keduanya dan jangan lupa engkau bentak dan hendaklah engkau ucapkan perkataan yang mulia yakni lemah lembut kepada keduanya”.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah,

Demikianlah perintah Allah kepada manusia agar mereka tidak menyekutukan-Nya dan juga agar menghormati kedua orang tuanya, Dari ayat tadi juga dijelaskan bahwa kita sebagat anak tidak boleh berkata yang kasar kepada kedua orang tua kita, bahkan berkata Uf saja tidak diperkenankan dalam agama kita, apalagi Sampai membentaknya, menghardiknya, bahkan memukulnya. Naudzubillah min Dzalik.

Pada suatu ketika seorang anak laki-laki dari Bani Salarnah datang kepada Rasulullah SAW. dan bertanya:

“Ya Rasulullah, adakah yang masih dapat saya lakukan untuk berbakti kepada ibu bapak saya setelah mereka meninggal dunia?” Rasulullah menjawab Ada, yaitu

1. Berdoa

2. Memintakan ampunan kepada keduanya, yakni Yaa Allah belaskasihanilah dan ampunilah kedua orang tuaku.

3. Memenuhi janji mereka berdua, setelah mereka tiada.

4. Menyambung sanak familinya yang harus disambung lantaran mereka,

5. Memuliakan dan menghormati teman-teman mereka berdua”.

Hadirin jamaah jum'at yang berbahagia. Demikianlah khotbah yang dapat saya sampaikan, mudahmudahan bermanfaat bagi kita semua. Amiin ya robbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah Kedua


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah