Teks Kultum Menyambut Ramadhan Tema Amalan Sunah Pelipat pahala di Bulan Ramadhan

- 26 Maret 2022, 21:49 WIB
Contoh Kultum Menyambut Ramadhan Tema Amalan Sunah Pelipat pahala di Bulan Ramadhan
Contoh Kultum Menyambut Ramadhan Tema Amalan Sunah Pelipat pahala di Bulan Ramadhan /Pixabay/ Mirza-Waqar-Ahmad

Bulan Ramadhan adalah bulan Alquran. Karena di bulan inilah Alquran diturunkan. Sehingga para sahabat dan orang-orang shaleh setelah mereka menjadikan membaca Alquran sebagai amalan khusus di bulan ini. Mereka berulang-ulang mengkhatamkannya. Di antara mereka ada yang satu hari satu kali khatam. Bahkan Imam asy-Syafi’i dua kali khatam dalam sehari semalam. Koq bisa? Bisa. Kalau kita berinteraksi dengan Alquran sebagaimana interaksi kita dengan HP.

Lihatlah, orang bangun tidur pegang HP. Berdiri, duduk, berbaring, bahkan masuk WC pegang HP. Kalau kita membangun kebiasaan seperti ini untuk Alquran tentu bisa Alquran dikhatamkan dalam sehari.

Apalagi membaca Alquran itu memiliki keutamaan yang sangat besar. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi no. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani).

Bayangkan! Kalau seseorang membaca satu juz sehari. Berapa banyak kebaikan? Apalagi dua, tiga, atau empat juz satu hari. Karena itu, motivasilah diri Anda, anggota keluarga, dan orang-orang di sekitar Anda untuk semangat membaca Alquran di bulan Ramadhan ini.

Kedua: Memperlama berdiri saat shalat tarawih.

Dulu, di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shalat 11 rakaat dengan bacaan yang panjang setiap rakaatnya. Artinya berdirinya lama. Kemudian di zaman setelah beliau, umat Islam semakin banyak. Sebagian dari mereka tidak kuat berdiri lama, tapi masih tetap memiliki semangat untuk berlama-lama shalat. Akhirnya, mereka kurangi lama berdiri. Tapi memberbanyak rakaat. Agar waktu yang digunakan untuk shalat tetap lama. Namun diselai istirahat dengan ruku dan duduk di antara dua sujud. Adapun di zaman kita, semangat berlama-lama shalat hilang. Bacaan diperpendek dan jumlah rakaat juga sedikit.

عن جابر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang paling utama adalah yang panjang al-qunut.” [HR. Muslim].

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah