Kultum Ramadhan Singkat Penuh Hikmah, Tema: Takutlah Kepada Allah SWT

- 28 Maret 2022, 11:50 WIB
Kultum Ramadhan Singkat Penuh Hikmah, Tema: Takutlah Kepada Allah SWT
Kultum Ramadhan Singkat Penuh Hikmah, Tema: Takutlah Kepada Allah SWT /pexels.com/Ankur Bagai

JURNAL MEDAN - Di dalam artikel ini tersedia contoh teks kultum Ramadhan singkat penuh hikmah dengan tema takutlah kepada Allah SWT, cocok disampaikan di awal puasa.

Sebagaimana kita ketahui bersama takut kepada Allah SWT adalah bentuk penghambaan yang sebenarnya dari makhluk.

Bentuk takut kepada sang Khalik itu berupa menjauhi segala larangan-Nya dan patuh terhadap perintah-Nya.

Baca Juga: Teks Kultum Menyambut Ramadhan Tema Amalan Sunah Pelipat pahala di Bulan Ramadhan

Berikut naskah Kultum Ramadhan tentang takutlah kepada Allah SWT.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Innal hamda lillahi, nahmaduhu wanas ta’inuhu, wanastaghfiruh, wanastahdiihi, wana’u dzubillahi minsyuruuri anfusinaa, wamansayyi aa ti ‘a maalinaa, mayyah dihillaah, falaa mudhillalahu, wamayyudh lil falaa haa diyalahu, Asy hadu allaa ilaa hail lallaah, wa asy hadu anna muhammadan ‘abduhu warasuuluhu, Allahumma shalli wassallim wabaarik ‘ala muhammadin, wa ‘aala alihi wa shah bihi wamanihtadaa bihudaahu ila yaumil qiyaamah (ti).

Bersyukur kita kepada Allah, atas anugerah dan nikmatnya yang Allah berikan pada kita semua, kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan salah satu yang Allah fardhukan kepada kita untuk melaksanakan fardhu Ramadhan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Menyentuh Hati, Tema: Segeralah Bertobat, Allah Maha Pengampun

Dan marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah, tentu hakikat taqwa itu adalah melakukan ketaatan kepada Allah.

Pertama kita tidak melakukan maksiat kepadanya yang kedua adalah taqwa itu adalah bagaimana kita selalu ingat kepada Allah dan tidak melupakannya dan yang ketiga adalah kita senantiasa bersyukur dan tidak menjadi kufur akan nikmat Allah.

“Jangan lihat kecilnya perbuatan maksiat, tapi lihatlah siapa yang kita maksiati.” (Bilal bin Sa’ad RA).

Ya, sering kali kita merasa “hanya” melakukan maksiat kecil, berbuat dosa tanpa merasa bersalah.

Kita menyepelekan perbuatan yang kita anggap sebagai dosa kecil, dan kita pun menjadi permisif, melakukan pembenaran.

Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan 2022 Singkat Namun Menyentuh Hati, Tema: Air Mata Pemadam Api Neraka

Kita lupa siapa yang kita maksiati. Bukankah kita telah bermaksiat kepada Allah SWT? bayangkan, kita telah bermaksiat kepada Tuhan pemilik langit dan bumi! Kita bermaksiat sedangkan Allah Maha Menyaksikan!

Kita bermaksiat kepada Allah yang sangat keras azab-Nya! dan hal yang kecil di mata kita, boleh jadi merupakan perkara besar di mata Allah SWT!

Ah, betapa sering kita melalaikan shalat, menunda-nunda shalat, padahal Allah SWT telah berfirman: “Celakalah orang yang shalat, yaitu orang yang lalai terhadap sholatnya…” (Al-Ma’un: 4-5)

Atau mungkin kita sering kali membanggakan amalan kita, menyebut-nyebutnya, padahal sungguh Allah membenci perbuatan sombong dan riya.

“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali diniatkan ikhlas kepada-Nya dan mengharap wajah-Nya.” (HR. Abu Daud).

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat Terbaru, Tema: Investasi Tanpa Kerugian Sedikitpun

Perbuatan maksiat kepada Allah bisa dicegah dengan sifat khauf, takut kepada Allah SWT.

Dengan memiliki sifat khauf kita tidak berani bermaksiat, teringat akan siksa dan azab-Nya yang sangat keras.

Bahkan Allah SWT akan memberikan petunjuk, rahmat, dan keridhaan bagi hamba-hambaNya yang khauf. Dan khauf merupakan bukti keimanan kita kepada Allah SWT.

“Petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang takut kepada Rabb mereka.” (Al-A’raf: 156).

“Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Demikian itu bagi siapa saja yang takut kepada RabbNya.” (Al-Bayyinah: 8).

“Dan takutlah kalian kepada-Ku, jika kalian benar-benar beriman” (Al-Imran: 175).

Baca Juga: Kultum Ramadhan, Alquran Sebagai Pedoman Hidup dan Sebaik-baiknya Obat

Abdul Qasim Al-Hakim bertutur, “Siapa yang takut terhadap sesuatu, ia akan lari darinya. Tetapi siapa yang takut kepada Allah ia justru lari mendekatiNya.” Subhanallah, rasa takut kepada Allah tidak akan membuat kita jauh dari Allah, tapi kita justru semakin dekat kepada Allah.

Tak inginkah kita dekat dengan Allah SWT? Maka berusahalah mendekatiNya, karena Allah akan membalas usaha kita jauh lebih baik, jauh lebih indah sebagaimana Hadits Qudsi berikut:

Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman: “Aku sesuai dengan keyakinan hambaKu kepadaKu. Aku juga bersamanya jika ia menyebutKu. Jika ia menyebutku dalam dirinya. Akupun akan menyebutnya dalam diriKu. Jika ia menyebutKu di suatu tempat, maka Aku menyebutnya di tempat yang lebih baik darinya. Jika ia mendekat kepadaKu satu jengkal, Aku akan mendekat kepadaNya satu lengan. Jika ia mendekat kepadaKu satu lengan, aku akan mendekat kepadanya satu depan. Dan jika ia mendatangiku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Imam Ahmad).

Duhai Rabb pemilik seluruh alam, Duhai yang Maha Menyaksikan, Yang Maha Mengetahui segala isi hati, sungguh kami menyadari betapa banyak kesalahan, aib, dosa, dan perbuatan maksiat kami kepada Engkau.

Baca Juga: Kultum Ramadhan, Meniru Rasulullah SAW yang Membangun Peradaban Dari Masjid

Kami telah berbuat zalim dan aniaya terhadap diri kami, sementara kebaikan, amal shalih, dan ketaatan kami teramat sedikit.

Duhai Rabb yang Maha Pengampun, Maha penerima taubat, ampunilah kami, terimalah taubat kami, sungguh kami takut dan tak sanggup akan murka, siksa dan azab-Mu yang sangat keras.

Duhai Rabb yang menguasai setiap hati, hujamkanlah rasa khauf ke dalam hati kami, curahkanlah rahmat dan petunjuk-Mu yang lurus kepada kami, sehingga kami selalu dalam ketaatan kepada-Mu, istiqamah di jalan-Mu, hingga kelak saat menghadap-Mu kami dalam keadaan khusnul khatimah dan Engkau ridha terhadap kami. ***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah