Mereka juga sangat percaya kepada ath-thiyarah, yaitu meramal sesuatu dengan perantara burung atau biri-biri.
Ini dilakukan saat akan menentukan satu di antara dua atau lebih pilihan. Padahal Allah SWT yang memiliki kuasa menunjukkan mana yang lebih baik untuk kita.
Miskonsepsi tentang Ilahiyah ini pula yang pernah menjangkiti kaum Nabi Musa AS (Baca Q.S. Al-A’raf: 138).
2. Terjebak pada Perbuatan Menyalahi Perintah Allah dan Hal yang Diharamkan.
Pengertian tentang ini bisa kita simpulkan dari Q.S. Yusuf: 33. Singkatnya, kaum jahiliyah masa itu banyak menyelisihi apa yang Allah perintahkan sambil asyik berbuat yang telah diharamkan-Nya.
Baca Juga: Kultum Ramadhan, Meniru Rasulullah SAW yang Membangun Peradaban Dari Masjid
Contoh sederhananya ialah membunuh anak perempuan. Ini sudah menjadi tradisi di masa itu. Bahkan Umar bin Khathab pernah pula melakukannya sebelum masuk Islam.
Hingga kemudian ini paham ini diberantas dengan konsep memuliakan perempuan yang Islam bawa.
3. Berhias dan Bertingkah Laku Menyalahi Perintah Allah.
Ketika Allah SWT memerintahkan kesederhanaan serta tingkah laku yang mulia, masyarakat jahiliyah justru saling menyombongkan antar sesama kaum berada.