Teks Khutbah Jumat Akhir Sya'ban Tema Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Ibadah Puasa Ramadhan

- 30 Maret 2022, 13:22 WIB
Teks Khutbah Jumat Akhir Sya'ban Tema Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Ibadah Puasa Ramadhan. Foto: Ilustrasi Musholla Roxy, Situbondo, Jawa Timur
Teks Khutbah Jumat Akhir Sya'ban Tema Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Ibadah Puasa Ramadhan. Foto: Ilustrasi Musholla Roxy, Situbondo, Jawa Timur /Ahmad Fiqi Purba/Jurnal Medan

JURNAL MEDAN - Tersedia contoh khutbah Jumat yang cocok disampaikan di akhir bulan Sya'ban 2022 atau menghadapi Ramadhan dalam artike ini.

Adapun teks khutbah Jumat akhir Sya'ban atau menyongsong Ramadhan 2022 kali ini akan membahas tema Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Ibadah Puasa.

Sebagaimana kita ketahui, hari Jumat pada pekan ini menjadi Jumat terakhir pada bulan Sya'ban.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Awal Ramadhan Terbaik, Tema: Berpuasa Dari Yang Diharamkan Allah Subhanahu Wa Taala

Sebab pada tanggal 2 April 2022 telah ditetapkan masuk 1 Ramadhan oleh Muhammadiyah.

Sementara pemerintah sendiri melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan 1 Ramadhan jatuh tanggal berapa.

Dari informasi yang beredar, Kemenag akan memutuskan penetapan 1 Ramadhan di awal April 2022.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri Singkat: Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Setelah Ramadhan Berakhir

Meski demikian, ada baiknya kita menyiapkan teks sebagai bahan khutbah Jumat untuk menyongsong Ramadhan 2022.

Sebab yang jelas, bulan Sya'ban akan berakhir dan kita pasti memasuki bulan suci Ramadhan.

Dilansir dari majalah Kemenag Jatim berjudul Pembangunan Agama Mimbar, inilah teks khutbah Jumat tema Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Ibadah Puasa selengkapnya:

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Sabar Menjalani Ibadah Ramadhan di Masa Pandemi

Khutbah Pertama:

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah Jumat yang selalu mendapatkan nikmat Allah Swt. Kita ucapkan syukur kepada Allah Swt yang telah menganugerahkan nikmat dan hidayah kepada kita sehingga kita dapat menjalani dan mengisi hari-hari bulan Rajab dengan ibadah dan amal shaleh. Kemudian kita memasuki bulan Sya'ban serta mempersiapkan diri menyongsong bulan Istimewa (Ramadhan). Kita berdoa, supaya hari-hari kita pada Sya'ban senantiasa diberkahi oleh Allah Swt. dan diperkenankan memasuki Ramadhan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Jamaah Jumat yang berbahagia

Hari-hari pada bulan Sya'ban marilah kita gunakan untuk beribadah dan beramal shaleh serta meningkatkan kualitas kesucian batin agar kita dapat berproses menjadi hamba yang bertakwa. Kita harus berusaha untuk bertakwa; melaksanakan perintah-Nya baik yang wajib maupun sunnah, serta mencegah diri supaya tidak melakukan dosa. Dan dalam momen khutbah ini, saya menyampaikan tema" Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan pada Ibadah Puasa Kita.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Bulan Sya'ban, sebagaimana dikatakan ole Sayyidah 'Aisyah, adalah bulan yang Rasul sering melaksanakan puasa sunnah, bahkan pernah Rasul berpuasa sunnah penuh di bulan itu. Dalam kita Riyadhus Sholihin (bab fadhilah puasa Sya'ban halaman 478) disebutkan:

عن عائشة رضي الله عنها قالت لم يكن النبي صلى الله عليه وسلم يصوم من شهر أكثر من شعبان فإنه كان يصوم شعبان كله. متفق عليه

Rasul juga berpidato memberi informasi kepada umatnya tentang akan hadirnya Ramadhan serta momotivasi supaya mengoptimalkan bulan Ramadhan dengan puasa dan amal shaleh.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Setiap muslimin-muslimat berharap agar puasa dan amal salehnya berkualitas, diterima Allah Swt. dan mendatangkan keridhaan-Nya serta mempunyai daya pengaruh perubahan (atsar). Puasa dan amal shalehnya tidak sia-sia bahkan tertolak. Lantas, apa yang harus kita lakukan supaya ibadah kita menjadi sah, berkualitas, diterima dan ber-atsar?

Jamaah Jumat yang berbahagia

Untuk mencapai itu semua, ketika kita melakukan puasa dan amal shaleh maka kita harus menyertainya dengan iman, Islam dan ihsan. Tiga dimensi tersebut dilaksanakan secara bersamaan. Tidak boleh dilaksanakan hanya satu atau dua dimensi saja, sedangkan yang lain ditinggalkan. Dimensi iman adalah keyakinan (akidah).

Dimensi Islam adalah pelaksanaan rangkaian ibadah yang diperintah Allah Swt. yang diimani dan terformulasi dalam item rukun Islam. Ada juga yang menyebut dimensi Islam dengan istilah syariat atau tariqah.

Sedangkan dimensi Ihsan adalah kesucian dan kejernihan hati sanubari ketika melaksanakan akidah dan syariat. Dalam hadits, dimensi ihsan diungkapkan dengan kalimat "an ta buda Allah ka annaka tarahu fainlam takun tarahu fainnahu yaraka". Ada juga ulama yang menyebut dimensi ihsan dengan istilah tasawwuf, akhlak karimah atau hakikat.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Bagaimana cara kita menyertakan dimensi iman dalam puasa dan amal shaleh? Jawabannya adalah ketika kita melaksanakan puasa dan amal shaleh maka kita hunjamkan dalam hati sanubari kita bahwa puasa dan amal shaleh yang kita kerjakan adalah perintah Allah Swt.

Rasul dan Al-Qur'an. Iman bukan hanya percaya ketuhanan Allah, kerasulan Muhammad, keabsahan Al-Qur'an, namun juga menjalankan perintahnya antara lain puasa dan amal shaleh. Ibadah yang kita kerjakan adala pembuktian dari keimanan kita.

Bagaimana cara kita menyertakan dimensi Islam dalan puasa dan amal shaleh? Jawabannya adalah bahwa puasa dan amal shaleh harus kita laksanakan sesuai dengan petunjuk (prosedur) ilmu fiqih. Syarat, rukun, sunnah puasa dilaksanakan secara optimal Perkara yang makruh dan membatalkan puasa dihindari. Begitu juga ibadah shalat dan sedekah dilaksanakan sesuai aturan fiqih.

Bagimana cara menyertakan dimensi ihsan dalam puasa dan amal shaleh? Jawabannya adalah selama dan setelah melaksanakan puasa dan amal shaleh. kondisi hati kita harus dihiasi niat yang suci, berpuasa karena Allah Swt. berharap ridha-Nya menjaga diri dari hawa nafsu dan perbuatan tercela seperti berkata bohong. ghibah, memfitnah, sumpah palsu.

Ketika bersedekah, niatnya ikhlas, tidak sombong, tidak melontarkan kata-kata yang menghina kepada orang yang diberi. Orang yang hatinya bersih, dalam al-Qur'an disebut dengan istilah muhsinin (orang-orang yang ber-ihsan). Ada juga yang menyebutnya sufi. Dalam Al-Bayyinah: 5 disebutkan:

وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين

Jamaah Jumat yang berbahagia

Tiga dimensi ajaran Islam tersebut harus dilaksakanan secara terpadu

(manunggal). Tidak boleh dipisah-pisahkan. Tidak boleh hanya beriman saja, tetapi tidak shalat. Juga tidak boleh beribadah saja tanpa akhlak karimah (tasawwuf). Begitu juga tidak boleh berbudi pekerti yang baik tanpa shalat dan syahadat. Kemanunggalan inilah yang dicita-citakan oleh al-Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulum al-Din supaya ibadah kita sah, berkualitas dan memiliki efek (atsar).

إن هذا القرآن يهدي للتي هي أقوم ويبشر المؤمنين الذين يعملون الصالحات

Artinya: "Sungguh. Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke jalan yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebaikan. bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar". (QS. Al-Isra: 9).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Kaum muslimin rahimakumullah

Demikian khutbah Jumat yang dapat khatib sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat, terutama bagi diri khatib dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap didalam golongan hamba-hamba Allah yang soleh.

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah