Network
JURNAL MEDAN - Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan Islam tidak pernah mengajarkan sholat tarawih cepat seperti 23 rakaat yang tuntas dalam 7 menit.
Syekh Ali Jaber menyebut sholat tarawih cepat itu sebagai senam atau olahraga. Sholat tarawih cepat juga tidak akan mampu diikuti orang tua.
Sholat seperti itu juga tidak memiliki tujuan ibadah kepada Allah serta tidak akan bisa menyehatkan mental dan hati serta menyembah-Nya.
"Ada tarawih 23 rakaat selesai dalam 7 menit? Jangan suuzon dulu karena itu namanya olahraga," ujar Syekh Ali Jaber di akun YouTube horizon Islam.
Yang membuat Syekh Ali Jaber heran adalah tradisi sholat tarawih cepat selalu terulang setiap bulan Ramadhan di Indonesia.
"Ini seperti menjadi kebiasaan," ujarnya.
"Aku heran, ada apa dengan kebiasaan ini, kenapa 23 rakaat selesai dalam 7 menit, saya tidak menemukan jawabannya."
Syekh Ali Jaber menceritakan pengalamannya saat menemukan sholat tarawih cepat di Indonesia.
Baca Juga: Bacaan Bilal Tarawih 23 Rakaat Lengkap Jawaban Makmum Serta Niat dan Doa Shalat Witir
Awalnya, ia menemukan sholat biasa-biasa saja. Dimulai dengan takbir Allahuakbar dengan pelan dan tampak khusyuk.
Namun saat memulai baca Al Fatihah di rakaat pertama, bacaan imam langsung cepat tanpa ada jeda antara satu ayat dengan ayat lainnya.
Selain itu, gerakannya juga berubah menjadi cepat saat rukuk hingga sujud, kemudian bangkit kembali ke rakaat kedua dan diulangi lagi cepat-cepat.
Kebetulan di sebelah Syekh Ali Jaber ada seorang tua yang berusia sekitar 80 tahun. Gerakan bapak tersebut selalu tertinggal dari imam.
Baca Juga: Bacaan Bilal Tarawih 11 Rakaat Lengkap Beserta Jawaban Makmum dan Sholat Witir
"Saya juga tidak bisa mendengar bacaan imam karena terlalu cepat ditambah dengan gerakan cepat," kata Syekh Ali Jaber.
Menurut dia, sholat tarawih cepat bukanlah sholat, melainkan gerakan tubuh seperti olahraga.
"Saya kasihan dengan bapak di sebelah saya yang selalu ketinggalan gerakan. Karena usia tua gerakannya tidak bisa cepat, pelan-pelan," ujarnya.
Menutup ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengatakan hendaknya setiap muslim menghayati Ramadhan sebaik mungkin.
Baca Juga: Perempuan Sholat Tarawih di Masjid Atau di Rumah? Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Adi Hidayat
"Intinya bukan jumlah rakaatnya, tapi cara melaksanakannya," tutup Syekh Ali Jaber. ***
