Adapun bunyi hadis yang disampaikan oleh ustaz Khalid Basalamah di atas adalah sebagai berikut ini.
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya: Abdullah berkata; Allah -Azza wa Jalla- berfirman, "Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan ketika bertemu Rabb-nya dan ketika berbuka. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi."
Selanjutnya ustaz Khalid Basalamah menjelaskan beberapa adab ketika sedang berbuka puasa agar tidak terlihat menjadi seperti orang yang rakus karena ingin segera menghilangkan dahaga dan lapar.
"Pertama adalah kontrol ego dan sifat tamak mu, karena tujuan dari puasa adalah bagaimana mengontrol makan dan minum," sambung ustaz Khalid Basalamah.
Dalam penjelasannya ustaz Khalid mengatakan sejatinya buka puasa bukanlah ajang balas dendam setelah seharian menahan haus dan lapar, tetapi salah satu tujuan puasa Ramadhan adalah agar bisa mengontrol diri dari sifat rakus dan tamak.
"Jangan terpengaruh dengan warna warni makanan hingga kita terpengaruh ketamakan mata saja, dan nanti mubazir tidak bisa dimakan," ucapnya.
Baca Juga: Inilah Fadhilah Sholat Tarawih Malam Ketiga Puasa Ramadhan, Yuk Disimak!
Adab kedua yang disampaikan ustaz Khalid Basalamah adalah agar membaca bismillah dan doa ketika akan menyantap makanan yang telah dihidangkan.