Naskah Kultum Ramadhan, Tema: Pentingnya Kesehatan dalam Perspektif Al Quran

- 5 April 2022, 22:39 WIB
Naskah Kultum Ramadhan, Tema: Pentingnya Kesehatan dalam Perspektif Al Quran
Naskah Kultum Ramadhan, Tema: Pentingnya Kesehatan dalam Perspektif Al Quran /Pexels / Pavlo Luchkovski.


JURNAL MEDAN - Arikel ini menyediakn contoh naskah kultum Ramadhan dengan tema pentingnya kesehatan dalam perspektif Al Quran.

Diketahui, Islam adalah agama yang indah lagi diridhoi oleh Allah SWT, hingga perihal kesehatan juga diperhatikan.

Puasa Ramadhan juga merupakan salah satu kewajiban juga memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Baca Juga: Teks Kultum Ramadhan Singkat Tema Amalan Sunah Yang Banyak Ditinggalkan di Bulan Ramadhan

Selain puasa Ramadhan juga mampu membuat tubuh lebih sehat, memilih makanan yang halal lagi baik juga penting.

Hal ini disebutkan di dalam Al-Quran, untuk lebih jelasnya, berikut Naskah kultum Ramadhan tentang pentingnya kesehatan dalam perspektif Al Quran.

Assalamualaikum Wr. Wb

Bersyukur kita kepada Allah, atas anugerah dan nikmatnya yang Allah berikan pada kita semua, kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan salah satu yang Allah fardhukan kepada kita untuk melaksanakan Ibadah pada bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat dan Menggetarkan Jiwa, Tema: Kesalahan yang Tersebar Selama Ramadhan

Dan marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah, tentu hakikat taqwa itu adalah melakukan ketaatan kepada Allah.

Pertama kita tidak melakukan maksiat kepadanya yang kedua adalah Taqwa itu adalah bagaimana kita selalu ingat kepada Allah dan tidak melupakannya dan yang ketiga adalah kita senantiasa bersyukur dan tidak menjadi kufur akan nikmat Allah.

Jama’ah kultum Ramadhan yang dirahmati oleh Allah SWT,

Agama islam adalah agama yang sempurna, menjadi petunjuk bagi umat manusia pada semua aspek kehidupan, tidak ada satu hal pun yang tidak ada tuntunannya, salah satu diantaranya bidang kesehatan.

Baca Juga: Teks Kultum Ramadhan Tema Berbagai Masalah Dalam Puasa Yang Perlu Kita pahami

Islam memberikan tuntunan yang sangat lengkap, dan menyeluruh, dalam keseharian kita, kita selalu akrab dengan kata sehat.

Misalnya mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

Dalam pandangan islam seorang muslim yang kelihatan sehat badannya, staminanya kuat, akan tetapi tetap dinyatakan tidak sehat dalam pandangan Allah kalau dalam dirinya terdapat penyakit riya, iri, dengki, rakus, sombong dan tamak, tidak suka melihat orang lain senang.

Maka berhati-hatilah ketika sifat itu ada diri seseorang, kalau beberapa diantaranya ada, maka pertanda bahwa seseorang itu sedang sakit, begitu juga dalam hal makanan, bagaimana al-Qur’an mengatur agar yang kita masukkan dalam tubuh kita, halal dan baik.

Baca Juga: TEKS Kultum Ramadhan Singkat Tema: Ramadhan Bulan Kasih Sayang Allah

Di dalam Al Quran ada empat ayat yang menggabungkan dua sifat penting yang harus diketahui oleh manusia, khususnya umat islam dalam memilih makan sehat, sifat tersebut adalah halalan thayyibah ayat-ayat tersebut adalah:

Al Qur'an surah Al-Baqarah ayat 168:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya: "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu".

Kalau kita perhatikan dari firman Allah yang Agung itu, apa yang tersurat dalam ayat tersebut bahwa posisi halal selalu mendahului kata thayyib, dengan demikian berarti hendaknya perkara kehalalan lebih diutamakan daripada nilai kethayyibannya. 

Baca Juga: Naskah Kultum Ramadhan Terbaru: Manfaat Berpuasa Dan Membaca Al Quran Untuk Membersihkan Hati Yang Kotor

Jama’ah rahimakumullah

Dalam Al Quran surat Al-Baqarah Dalam hal makan wala takkulu amwalakum bil bathil,(janganlah kamu memakan, menggunakan hartamu dengan cara bathil)

Dari ayat tersebut diatas, memakan makanan dengan cara yang batil tentu hal tersebut sesuatu yang tidak sehat (kullu lahmin nabata minal haram fannaru aulabih)

Harta yang didapat dari hasil mengambil hak orang lain atau mencuri atau harta yang didapat dengan cara batil yang disamarkan, apa sesuatu yang batil yang disamarkan itu?

Yaitu dengan cara menzalimi orang lain untuk mencapai tujuannya, lalu dia menari diatas penderitaan orang lain, atau boleh juga bersifat curang atau perilaku menjilat agar dirinya selalu berada di posisi yang menguntungkan bagi dirinya, dan orang lain terpuruk akibat perilakunya.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat Malam Ketiga Puasa, Tema: 5 Hal Pelebur Pahala Puasa

Itulah kebatilan yang disamarkan dan di bungkus dari sifat kepura-puraan atau disebut dengan perilaku munafik, atau perilaku menjelekkan orang lain, hanya dirinya yang benar, akibat timbul nantinya sifat loba, tamak dan rakus yang penting dirinya gemuk makmur masa bodoh dengan orang di sekitarnya.

Itulah perilaku kebathilan yang disamarkan, maka dia mendapatkan hasil yang banyak dari perilaku tidak terpuji.

Tentu hal demikian tidak terpuji pula dalam pandangan islam, itulah perilaku ulat yang menempel di dedaunan, tidak akan pernah peduli, harta siapa yang dia makan yang penting dirinya kaya masa bodoh dengan hukum-hukum agama.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah