Naskah Khutbah Jumat 8 April 2022 Terbaru Judul Menjauhi Perbuatan Dosa di Bulan Ramadhan

- 7 April 2022, 15:04 WIB
Naskah Khutbah Jumat 8 April 2022 Terbaru Judul Menjauhi Perbuatan Dosa di Bulan Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat 8 April 2022 Terbaru Judul Menjauhi Perbuatan Dosa di Bulan Ramadhan /Pexels/Ali Burhan

Adapun berbangga kepada diri sendiri, akan menjerumuskan seseorang kepada kesombongan, sehingga ia merendahkan orang lain. Ini semua akan menyebabkan kehancuran dan kehinaan.

Tujuh Hal yang Membinasakan

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah tujuh hal yang membinasakan. (Yaitu) syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan membunuhnya kecuali dengan haknya, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh zina kepada perempuan baik-baik yang beriman.” (HR. An-Nasa’i)

Sekalipun manusia menjauhi perbuatan membunuh jiwa (yang diharamkan untuk dibunuh), tetapi banyak juga yang terjerumus kepada riba, karena bentuk dan cabangnya banyak, yang mengharuskan kita berhati-hati dan bertanya kepada ahlul ilmi sebelum melakukan muamalah. Di dalam hadis disebutkan,

Dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorangpun yang lebih banyak makan riba, kecuali akhir urusannya adalah sedikit.” (HR. Ibnu Majah)

Terang-terangan Berbuat Maksiat

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

كُلُّ أُمَّتِي مُفَافًى إِلَّا المُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَجُلُ بِللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَةُ اللهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ يَافُلَانُ عَلِمْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبَّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْهُ

“Semua umatku dimaafkan (kesalahannya pen.), kecuali orang-orang yang terang-terangan (dalam berbuat maksiat). Yaitu seseorang yang bermaksiat di malam hari kemudian Allah tutupi kesalahannya di pagi hari (orang lain tidak ada yang tahu pen.). Akan tetapi ia mengatakan, “Wahai fulan, semalam aku telah melakukan ini dan ini.” Allah telah tutupi kesalahan itu di malam hari, akan tetapi di pagi hari ia bongkar kesalahan yang Allah telah tutupi.” (HR. Muslim)

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x