JURNAL MEDAN - Apakah ciri-ciri dan tanda malam Lailatul Qadar? Bagaimana kita bisa membaca tanda tersebut dan mempersiapkan diri di bulan Ramadhan.
Sejumlah riwayat menyatakan di malam Lailatul Qadar terdapat beberapa ciri seperti cahaya terang bersinar, kondisinya sejuk, tidak panas, dan tidak pula dingin.
Saat itu, langit bersih, tidak dipenuhi bintang, tidak pula tampak meteor, atau hal-hal lainnya yang mengotori langit.
Baca Juga: Link Twibbon Idul Fitri 2022 atau 1443 H, Jadikan Hari Raya Lebih Meriah di Era Media Sosial
Di pagi harinya, matahari terbit dengan sempurna dan sinarnya yang tidak menyengat bagi semua makhluk.
Allah menyembunyikan malam tersebut sehingga kita tidak mengetahuinya agar kita mampu bersungguh-sungguh dalam mencari keberkahannya.
Meski demikian, terkait malam Lailatul Qadar ini, setiap muslim hendaknya menjauhi tindakan ceroboh terkait malam Lailatul Qadar.
Misalnya mengirimkan informasi tanpa dalil yang menyatakan bahwa pada malam kesekian akan terjadi malam al-Qadr.
Baca Juga: Link Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan 2022 dan Cara Lengkap Daftarnya. Ada Sekolah IPDN Hingga STAN
Hal tersebut justru akan melemahkan semangat kita untuk beribadah hingga bulan Ramadhan berakhir.
Padahal yang dituntut adalah adanya
kesinambungan dalam beribadah dan
berdoa di malam-malam terakhir
Ramadhan.
Namun kemampuan berdoa di malam-malam akhir itu tidak datang dengan sendirinya, karena sejak awal Ramadhan telah mempersiapkan diri dan bersungguh-sungguh.
Karena di dalam Lailatul Qadar ada malam al-Qadr, malam di mana rezeki dan ajal dibagikan.
Baca Juga: 7 Anjuran Sholat Witir Beserta Penjelasan Tentang Waktunya Berdasarkan Hadits Shahih
Penentuan malam al-Qadr
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, "Ulama memunculkan beragam pendapat yang demikian banyak dalam menentukan kapan terjadinya malam al-Qadr."
Hasilnya, di hadapan umat Muslim saat ini terdapat lebih dari 40 pendapat dari mereka terkait hal tersebut.
Hal yang sama juga terjadi dalam penentuan waktu mustajab ketika berdoa di hari Jum’at.
Kedua hal ini memiliki kesamaan, di mana waktu terjadi keduanya tidak dinyatakan dengan jelas agar kita bersemangat dalam mencari keduanya.
Baca Juga: Bocoran One Piece 1047, Awakening Luffy Adalah Awal Kehancuran Red Line dan Masa Depan Raftel
Ibnu Utsamin rahimahullah mengatakan, "Pendapat terkuat menurut para ulama
adalah malam al-Qadr itu dapat berpindah. Bisa jadi malam al-Qadr terjadi pada malam ke-21 malam ke-23, malam ke-25, malam ke-27, atau malam ke-29, dan bisa jadi terjadi pada malam-malam genap."
Malam yang paling diharapkan terjadi
malam al-Qadr
Malam ke-27 merupakan malam yang paling diharapkan terjadi malam al-Qadr. Dan memang banyak orang menyebutkan demikian, tetapi tidak ada yang pasti.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
senantiasa mengumpulkan keluarga, istri beliau, dan para sahabat pada malam tersebut untuk melaksanakan shalat yang diimami beliau hingga tiba waktu sahur.
An-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhu
berkata, "Kami shalat tarawih di bulan
Ramadhan bersama Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pada malam ke-23 hingga sepertiga malam pertama, kemudian kami shalat lagi pada malam ke-25, hingga pertengahan malam, kemudian beliau mengimami kami pada malam ke-27 hingga akhir malam, sampai kami khawatir tidak bisa mengejar sahur."
Demikian tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang mungkin saja bisa terlihat secara fisik, tetapi bisa saja tidak terlihat.
Intinya adalah bagaimana kita berjuang mengejar keberkahan dari Allah SWT dan meraih Ridho-Nya sehingga dosa-dosa kita diampuni.
Sumber: Buku Pintar Ramadhan - Kumpulan Twit Seputar Ramadhan oleh Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid.***