Kultum Ramadhan 2022, Tema: 3 Amalan Sepuluh Hari Kedua Ramadhan

- 14 April 2022, 21:20 WIB
Kultum Ramadhan 2022, Tema: 3 Amalan Sepuluh Hari Kedua Ramadhan
Kultum Ramadhan 2022, Tema: 3 Amalan Sepuluh Hari Kedua Ramadhan /Pixabay / 13452116.

JURNAL MEDAN - Berikut ini tersedia contoh kultum Ramadhan 2022 tema 3 amalan sepuluh hari kedua Ramadhan.

Contoh kultum Ramadhan 2022 kali ini dikutip dari chanel YouTube Zam Chanel.

Seperti biasanya, kultum Ramadhan 2022 biasanya disampaikan setiap malam setelah selasai sholat sunat Tarawih dan Witir.

Baca Juga: Naskah Kultum Singkat atau Ceramah Ramadhan, Tema: Cara Agar Puasa Menjadi Berkualitas

Diharapkan contoh kultum dengan tema 3 amalan sepuluh hari kedua Ramadhan ini dapat membantu penceramah dalam menyiapkan materi ceramahnya.

Selain itu, diharapkan juga melalui kultum Ramadhan ini dapat meningkatkan keimanan para jamaah kepada Allah SWT.

Perlu diketahui, kultum merupakan singkatan dari kuliah tujuh menit. Sementara isinya adalah tentang ilmu agama serta ajakan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2022 atau 1443 H, Tema: Waspada Fitnah Akhir Zaman

Langsung saja, inilah contoh kultum Ramadhan 2022 tema 2 amalan sepuluh hari kedua Ramadhan selengkapnya:

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Tidak terasa 10 hari pertama puasa Ramadhan telah kita lalui, dan kita telah memasuki 10 hari kedua Ramadhan tahun ini. Agar puasa Ramadhan kita bernilai di sisi Allah, hendaknya umat Islam memperhatikan ibadahnya. Apakah kita layak mendapatkan ampunan Allah atau justru sebaliknya menjadi orang yang merugi. Apa yang kita lakukan pada fase 10 hari pertama Ramadhan sebaiknya jadi bahan evaluasi dan muhasabah agar ibadah di hari-hari berikutnya bernilai di sisi Allah. Rasulullah pun mengingatkan kita dalam satu sabda beliau:

"Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja." (HR Ath-Thabrani).

Baca Juga: Teks Kultum Ramadhan Singkat, Tema: 3 Doa Jibril yang Diamini Nabi

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Dalam 10 hari paruh kedua Ramadhan ini, setidaknya ada 3 amalan yang harus kita giatkan. Amalan pertama, memperbanyak sadaqah. Sedekah adalah amalan yang bersifat sosial. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang melakukan sedekah tetapi juga oleh banyak orang. Pada bulan Ramadhan ini, gairah umat Islam bersedekah jauh lebih semarak dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Hal ini lantaran meneladani tindakan yang dicontohkan Rasulullah. Sedekah menjadi penting untuk dilakukan karena tidak hanya bernuansa kepedulian kepada sesama, tetapi juga merupakan bukti keimanan.

Sebagaimana sabda Rasulullah , sedekah adalah bukti. Imam Nawawi menjelaskan, bukti yang dimaksud oleh Nabi Muhammad adalah bukti kebenaran imannya, sidqu imanihi. Orang yang gemar bersedekah akan dilapangkan, dilonggarkan, dan dimudahkan hidupnya oleh Allah karena telah memudahkan dengan membantu sesama manusia.

Baca Juga: Teks Kultum atau Ceramah Singkat Ramadhan, Tema: Rahasia Puasa, Masuk Surga Melalui Pintu Royan

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Namun, dalam pandangan masyarakat awam, sedekah sering dimaknai sebatas pemberian uang kepada orang miskin. Seakan-akan, sedekah hanya dimonopoli orang kaya atau kalangan tertentu. Padahal sedekah bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk orang yang tak berpunya sekalipun. Sebab sedekah tidak selalu berarti pemberian materi.

Sedekah juga bisa bermakna pemberian yang bersifat non materi seperti membantu orang lain, menyingkirkan duri di jalan, berbicara dengan bahasa yang santun dan sopan, tersenyum tulus dan banyak hal lainnya. Dan salah satu sedekah di bulan Ramadhan adalah berbagi makanan berbuka.

Pahala memberi makan kepada orang yang berpuasa adalah sebesar pahala orang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberi makan itu. Bahkan pahala itu tetap didapat meski hanya mampu memberi sebutir kurma atau seteguk air putih saja.

Baca Juga: Materi Kultum Ramadhan Singkat Lengkap Mukaddimah, Tema: 3 Tingkatan Ibadah Puasa

Tapi, tentunya lebih utama bila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan perutnya. Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhani ra, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192).

Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka, dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga. Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan.

Dan Rasulullah telah menganjurkan pada kita, memberikan teladan pada kita untuk berderma.
Maka sudah seharusnya, kaum muslim sebagai umatnya pada fase kedua ini memperbanyak
sedekah, berbagi serta peduli pada sesama.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Amalan kedua di paruh 10 kedua Ramadhan adalah menghidupkan sholat sunnah dan qiyam Ramadhan Pada 10 hari kedua bulan Ramadhan ini umat muslim harusnya tetap bersemangat mengerjakan sholat-sholat sunnah termasuk qiyam Ramadhan, shalat tarawih. Karena di bulan Ramadhan, amalan sunnah pahalanya diganjar pahala amalan fardhu.

Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadhan sama dengan pahala 70 amalan fardhu di bulan lainnya. Selain menghidupkan sholat tarawih berjamaah, kita harus lebih bersemangat lagi mengerjakan ibadah sunah lainnya.

Meski jamaah tarawih mulai menyusut, meski shaf shalat tarawih semakin maju, namun semangat ibadah kita haruslah tetap membara, semangat shalat tarawih haruslah tetap terjaga. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Muslim:

 

"Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling kontinyu dikerjakan, meskipun sedikit." (HR Muslim).

Meski jamaah sedikit tersisa, berusahalah tetap istiqamah dalam melaksanakannya.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Amalan ketiga adalah memperbanyak tilawah Qur'an.

Bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an. Selain bulan Ramadhan bertepatan dengan turunnya Al-Qur’an, bulan Ramadhan juga menjadi waktu rutinan Rasulullah untuk bertadarus Al-Qur’an kepada Malaikat Jibril. Dalam hadits riwayat Ibnu ‘Abbas dijelaskan,

“Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari).

Hadits ini juga menunjukkan bahwa Rasulullah mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam setahun pada bulan Ramadhan bersama malaikat Jibril. Kecuali pada tahun terakhir menjelang kewafatan, Rasulullah mengkhatamkannya sebanyak dua kali.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Walhasil, Ramadhan adalah waktu yang sangat baik untuk meningkat kebaikan dan amal shaleh. Karena Allah memberi bonus pahala berlipat ganda pada bulan ini dibanding bulan lainnya.

Rasulullah sudah mencontohkan kepada kita untuk banyak bersedekah dan berderma di bulan Ramadhan, memperbanyak shalat sunah dan ibadah sunah lain, serta memperbanyak membaca al Qur’an.

Maka sudah seharusnya kita sebagai umatnya, yang selalu berharap syafaatnya meniru amalan Rasulullah tersebut di bulan Ramadhan yang tersisa.

Selagi masih di bulan Ramadhan, selagi masih ada kesempatan, mari kita gunakan kesempatan ini untuk memperbanyak amal dan kebajikan sebagai bekal di hari kemudian. Semoga Allah Taala selalu membimbing kita, memberikan pertolongan pada kita untuk tetap istiqamah di jalan Nya. Aamiin ya rabbal a’lamin.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah